Harianwarna.id, KOTABUMI – Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Lampung Utara, minggu (5/4/2020) meningkat menjadi 65 orang dari sebelumnya 49 orang. Artinya, ada peningkatan 16 ODP yang berasal dari benerapa Kecamatan diantaranya, Abung Timur : +1, Bunga Mayang : +3, Blambangan Pagar : +1, Muara Sungkai : -1, Sungkai Utara : +10, Tanungj Raja : +1, Hulu Sungkai : +1. Peningkatan ODP ini berdasarkan sumber data website resmi tanggap Covid-19 Kabupaten Lampung Utara, covid.lampungutarakab.go.id pukul 12.00 WIB, siang ini.
Keterangan Gambar : info grafis Lampung Utara tanggap Covid-19.
“Ya, ada peningkatan 16 orang dan itu bisa di lihat langsung di website. Semua data terbaru, akan selalu kita kirim. Agar masyarakat mengetahui, informasi ODP,” kata ketua Satgas Lampura, dr. Maya Mettisa, Via Seluler, Minggu (5/4/2020).
Peningkatan ini didapat, kata dia. Sejak dilakukannya pendataan pendatang diseluuh pedesaan.”Peningkatan ODP, setalah ada pendataan bagi warga yg baru datang dari luar kota. Dan ini terus di lakukan oleh pihak kecamatan, puskesmas, Lurah maupun kepala desa,” terang Maya.
Disamping itu juga kata dia, situs Satgas Tanggap Virus Corona Pemkab Lampung Utara, menjelaskan apa sebenarnya ODP.. Yang dimaksud ODP kata Maya, adalah Orang Dalam Pemantauan virus corona. Kategori ODP diantaranya, orang yang mengalami gejala demam lebih dari 38 derajat celcius atau ada riwayat demam atau ISPA tanpa pneumonia. Serta memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
Kemudian, untuk PDP adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona. Syarat PDP yakni orang mengalami gejala demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius atau ada riwayat demam, ISPA, pneumonia ringan hingga berat. Selain itu memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif virus corona.
“Jadi semua terkait dengan covid-19, sudah bisa dilihat. Baik data ODP, PDP, ataupun semua definisinya. Harapan kita, semua sumber satu pintu. Ini menghindari berita hoax, yang membuat kepanikan masyarakat,” pungkasnya. (*)