Marhaban Ya Ramadhan..! Kata ini akan menggetarkan hati semua umat muslim. Betapa tidak?, kata tersebut menggema satu kali dalam setahun. Dan akan dilalyi dengan penuh ketabahan dan kesabaran, agar bulan penuh berkah dan pengampunan dapat terlewati dengan sempurna. Sehingga, ketenangan jiwa dan kemenangan dapat durasakan semua umat muslim di dunia.

Namun, Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Umat muslim menjalani bulan suci di temgah masa sulit dan pandemi Covid-19. Sudah pasti Ramadhan tahun ini jauh dari kegembiraan, dimana tidak ada shalat tarawih yang menjadi pelengkap ibadah dalam bulan suci Ramadhan. Tentunya, kesabaran dan ketabahan yang dapat melawati masa tersebut.

Kekhawatiran sudah pasti di alami semua umat beragama saat ini, terutama umat islam yang sedang menjalani ibadah puasa dan idhul fitri nantinya. Tidak ada perayaan kemenangan, gema takbir, silahrufahmi, dan bermaafan melaluin kontak fisik. Semua terhalang oleh virus corana, yang memporak porandakan dunia.

Sedihkah kita?, sudah tentu kita bersedih. Dengan kejadian ini, kita dipisahkan dari sesama. Tak ada lagi anjang sana saat idhul fitri atau lebaran, meskipun kita merayakan kemenangan.

Dibalik itu semua, ada hikmah yang tak disadari oleh kita. Kebesaran Allah, kesadaran untuk mendekatkan diri pada Allah semakin meningkat, mendekatkan diri pada keluarga Juga demikian. Inilah hikmah dibalik pandemi virus corona.

Selain itu, kesulitan ekonomi tak bisa dihindari. Masyarakat cukup.kesulitan mencari nafkah ditemgah pandemi corona. Jeritan dimana-mana, akibat kesulitan dan kelaparan. Inilah dampak dari pandemi Covid-19,yang memutus semua aktivitas dunia. membuat hilangnya aktivitas mencari nafkah. Beruntung, kebijakan pemerintah dapat meringankan jeritan masyarakat, bantuan langsung sudah dipersiapkan untuk diberikan pada masyarakat disetiap daerah maaing-masing. Untuk itulah, saat ini kita hanya bisa berharap dan berdoa, semoga pandemi ini segera berakhir. (*)

penulis : Rolly Johan, SH