Pesan Edward Untuk Lampung Utara Sebelum Meninggal

Img 20200709 Wa0036

WARNA.ID – Banyak hal yang tidak diketahui oleh kita tentang sosok Bang Edward Anthoni. Meski separuh hidupnya mengabdi di Kabupaten Way Kanan, bukan berarti ia melupakan sejarah, asal usul, menjadi Abdi negara dimulai dari staf sampai menjadi wakil Bupati Way Kanan.

Saya masih ingat, pada tahun1999  Kabupaten Lampung Utara melahirkan anaknya yang ke-3 yakni Kabupaten Way Kanan. Dimana sebelumnya, melahirkan Kabupaten Lampung Barat dan Tulang Bawang. Saat itu, Bang Edward yang mengabdi di Lampung Utara hijrah ke Kabupaten Way Kanan.

Di sinilah, ia mulai menapaki karienya sebagai pejabat. Bang Eddward dilantik menjadi Kabag Keuangan, Camat Way Tuba, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Dan Aset (BPKA). Berkat kariernya tersebut, memikat hati Raden Adipati Surya Bin Kalbadi, untuk bergandengan membangun Way Kanan pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2015.

Dengan talentanya, bang Edward dan Adipati menang dalam pilkada tersebut. Kebersamaan, keakraban kedua pasangan ini terus terjalin sampai akhir masa jabatan. Bahkan, kedua pasangan ini akan melanjutkan perjuangan membangun way kanan dalam BERANI JILID 2 pada bulan Desember 2020 mendatang. Namun sayang, takdir berkata lain. Sang pencipta memanggilnya, meskipun akhir jabatan tinggal menghitung hari.

Sebulan yang lalu, saya dan bang Edward bincang di telpon. Akhirnya, saya dan crew berangkat ke Way Kanan, dan diterima beliau di Rumah Dinasnya. Beliau langsung bertanya, Apa kabar Lampung Utara?, saya pun dengan senyum menjawab.”abang pasti lebih tau,”.

Dalam obrolan itu, bang Edward sangat prihatin dengan kabupaten Lampung Utara. Meski ia menjabat wakil bupati di daerah lain, bukan berarti ia melupakan kampung halaman dimana ia dibesarkan. Sakit parah dan keterpurukan yang di alami Lampung Utara, sudah lama ia dengar. Bahkan dalam obrolan satu jam itu, tampak kesedihan diraut wajahnya saat bicara Lampung Utara.

Akhirnya, beliau berdiri tegap dan berkata.

“Sebagai putera daerah saya sedih dan terpanggil. Lampura itu kota tua, tapi tidak berkembang. Saya ikut malu, ketika orang bicarakan hal ini,”

“Sampaikan pesan saya, untuk Budi dan Lekok.!, kalau tidak bisa benahi Lampura, lebih baik mundur…!”. Itulah kata bang Edward yang masih teringat.

Selamat jalan bang Edward Anthonit..

Tak sedikit yang mendoakan mu. baik di dunia maya dan nyata, ucapan do’a terus dipanjatkan. Sakit yang abang alami, hanya lantaran untuk mendekatkan diri pada pencipta. Semoga Allah memberikan tempat terbaik, semoga Allah membukakan pintu surga, semoga husnul khotimah. Amin. (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *