Sedang tidur nyenyak, aku terjaga ketika ada suara yang memanggil.
“Pak.. Pak..! Ada surat dari sekolah,”
Sontak saja aku bangun, dan langsung membuka Pintu. Ternyata didepan pintu kamar, anak ku sedang berdiri membawa selembar surat dari gurunya di sekolah.
“Surat apa itu nak?, ujarku penasaran.
“Ini surat persetujuan pak, untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pak,” jelasnya.
Akupun langsung membaca surat tersebut, ternyata memang persetujuan KBM yang akan di laksanakan dalam masa pandemi Covid-19. Lalu aku terdiam dan bertanya dalam hati. Apakah Dinas Pendidikan tidak mendengar dan melihat perkembangan covid-19?. Apakah sekolah dapat menjamin keselamatan muridnya?.
Padahal, dimasa pandemi ada beberapa metode kegiatan belajar. Diantaranya, Daring, Luring. Dengan dua metode ini, sudah dapat memberikan materi kepada muridnya. Namun, dari dua metode tersebut yang dipakai adalah daring. Sementara Luring. Tidak dilakukan.
Uniknya lagi, Daring terlalu membebani wali murid yang tidak mampu. Mereka harus menyediakan Android dan kouta, sementara tidak ada bantuan dari sekolah. Belum lagi biaya tugas seperti, poto copy, dan lain-lain. Inilah yang membuat ku bertanya dalam hati.
Setelah berfikir dan membaca surat KBM tersebut, aku langsung tanda tangan tidak setuju. Melihat ini, anak ku terkejut dan bertanya.
“Pak, kok tidak setuju. Kan kami mau sekolah pak, sudah lama.kami libur?” tanya anak ku.
Lalu, aku menjawab.
“Nak, ini masa corona. WHO pun belum temukan obatnya. Apakah guru disana yakin, jika sekolahnya aman saja,?”. Ujar ku balik bertanya.
Anak ku terdiam, tak sadar bergumam.
” ya juga pak, kalau kami kenapa-napa siapa yang tanggung jawab ya pak,?”gumamnya.
“Sini nak mendekat, biar bapak jelaskan. Inilah guna surat itu nak. Jika ada masalah, pihak sekolah tidak.mau tanggung jawab. Kan sudah disetujui oleh wali murid, makanya bapak tidak setuju,” jelas ku padanya.
Anak ku langsung mengerti, terlihat kepalanya mengangguk-angguk saat mendengar penjelasanku.
“Bagaimana nak, sudah mengerti kan? Bukan bapak tidak setuju, tapi bapak lebih sayang dengan kalian. Tapi, kalau dunia sudah aman, baru KBM,” jelasku padanya.
“Iya pak, saya mengerti sekarang. Lebih baik baik belajar di rumah, daripada di sekolah saat musim corona,” katanya. sembari berlalu membawa surat yang sudah aku tanda tangani.
Penulis. ‘ Rolly Johan, SH