Bachtiar Basri ” Saya Sedih Melihat Lampung Utara”

Fb Img 1599638912839

Harianwarna.ID, “Saya sedih melihat kondisi Lampung Utara..!”, itulah ungkapan seorang tokoh masyarakat, yang juga mantan Sekretaris Daerah Lampung Utara, mantan Bupati Tulang Bawang Barat dan mantan Wakil Gubernur Provinsi Lampung, H. Bachtiar Basri, saat bincang santai di kediamannya, Rabu (9/9/2020).

Ungkapan ini sangat beralasan, sejak sepeninggalanya menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Utara, dan hijrah ke kabupaten lain, tanah kelahirannya semakin tidak berkembang. Bahkan, kabupaten yang telah melahirkan dan mempunyai cucu ini semakin terpuruk.

“Saya heran aja, semakin lama semakin tidak berkembang lampung utara. Padahal, daerah kita banyak orang pintar dan berpotensi,” keluhnya.

Jauh dari pada itu, dia melihat. Membangun kembali daerah tua ini, butuh waktu lama dan kepedulian. Sehingga, apa yang di cita-citakan akan berhasil. Dalam pandangan Bachtiar,  pemulihan sementara butuh waktu 3 tahun. Hitungannya, memasuki pemilihan kepala daerah untuk Kabupaten Lampung Utara. (kepemimpinan baru).

“Kalau untuk membenahi keseluruhan, butuh waktu lama. Tapi, ada caranya. Kalau untuk sementara, butuh waktu 3 tahun kedepan,” paparnya.

Pembenahan suatu daerah, kata Bachtiar. Butuh konseptor yang handal, sehingga konsep langsung di aplikasikan tanpa menunda-nunda.

“Ketika sudah ada konsep, langsung di aplikasikan. Ini rumus untuk kemajuan, jadi jangan menundanya,” tegasnya.

Dia menyayangkan, konsepnya membangun Provinsi Lampung Raya bersama para tokoh gagal karena momemtum moratorium (penundaan)  pemekaran. Padahal. semua kabupaten yang dilahirkan Lampung Utara setuju pembentukan provinsi. Bahkan, para bupati saat itu sudah menandatangani hajat tersebut.

“Momentum yang menggagalkannya, padahal dengan terbentuknya provinsi dan lampura jadi ibu kotanya, pasti daerah kita semakin maju dan berkembang,” terang Bachtiar.

Selain itu, untuk pembentukan kota baru telah di siapkan area tanah 100Ha Eks PT Nakau. Tanah ini sengaja di beli dan di persiapkan seorang konglomerat asli putera daerah Lampung Utara, H. Faisol Djausal.

“Indahnya melihat Lampuura Menjadi Provinsi, Kotabumi menjadi Kota, dan Bungamayang menjadi Kabupaten,” tuturnya penuh penyesalan.

Sebagai mantan politikus, birokrat, dia mengajak masyarakat Lampura bersatu membangun kepedulian terhadap kemajuan daerah. Sehingga, dengan kepedulian akan mendapatkan ide, konsep untuk kemajuan suatu daerah. (**)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *