Kata ini mempunyai banyak arti, tergantung dengan keadaan yang di alami. Namun, kata ini lebih tepat di gunakan ketika dalam keterpurukan. Meski demikian, lebih banyak di pergunakan untuk anak milenial yang sedang putus cinta.
“Move On” ini menjadi trending di Lampung Utara. Kata ini memang mudah di ucapkan, tapi sulit dilakukan. Semua tergantung niat, dan keadaan. Kemudian didukung dengan sekeliling kita. Satu pikiran atau tidak?, jika tidak, maka akan sulit manjalaninya.
Jika kita kaitkan dengan keadaan sekarang, perlu waktu untuk mewujudkannya. Tapi kata tersebut, dapat menjadi referensi untuk kebangkitan. Sehingga, tidak larut dalam keterpurukan.
Kebangkitan dari suatu keadaan perlu proses, tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi kebangkitan sebuah negara, daerah, yang porak poranda akibat tsunami. Perlu waktu, untuk memulihkannya seperti semula. Di mulai dari ekonomi, dan infrastrukturnya untuk kebangkitan dari kehancuran atau keterpurukan.
Sama halnya, dengan Lampung Utara. Perlu proses untuk “Move On”. Apalagi, dengan kompleks nya masalah yang dialami, tidak cukup waktu satu dan dua tahun memulihkan keadaan. Namun, dengan adanya “Move On” setidaknya menjadi acuan dan pemikiran, untuk menuju kebangkitan daerah dari keterpurukan.
Tinggal bagaimana kata ini, mendapat dukungan dari semua pihak untuk menjadikannya satu visi dan misi. Sehingga, akan.mempermudah dan mempercepat “Move On” dalam kebangkitan menuju daerah yang lebih baik. (*)
Penulis. : Rolly Johan, SH