Harianwarna.ID, LIWA – Perkantoran Pemkab Lambar berpotensi menjadi kluster baru penularan Covid-19. Dua hari berturut-turut, yakni Selasa dan Rabu lalu, Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Lampung Barat melakukan tes PCR kepada seluruh pegawai pada dua OPD.
Disaat yang sama, peningkatan kasus terkonfirmasi positi Covid-19 juga dilaporkan meningkat. Belum lagi, rujukan pasien Covid-19 dari Kabupaten Pesibar dan Oku Selatan, mengakibatkan ruang isolasi pasien Covid bertekanan negatif (ruang khusus untuk pasien covid-19 dengan penyakit pemberat yang parah) di RSUD Alimudin Umar dinyatakan penuh.
Keadaan ini di benarkan juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lampung Barat, Erna Yanti. Jika, pihaknya telah melakukan tes Swab kepada seluruh pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon serta Dinas PTSP dan Tenaga Kerja karena ditemukan dua kasus positif PNS yang bekerja di DPMPP. Selain melakukan tes PCR, satgas juga melakukan penyemprotan disinfektan di kompleks perkantoran Pemkab Lambar.
“Ini kami lakukan, untuk memutus rantai penularan,” terang Erna, di ruang kerjamya, Kamis (21/1/2021)
Ia juga menjelaskan, sejak 18 Januari lalu, status Kabupaten Lampung Barat dinaikkan menjadi zona merah oleh Satgas pusat Covid-19. Salah satu indikatornya adalah penyebaran virus yang tidak terkendali. Peningkatan status ini, dipicu bertambahnya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang cukup mencolok belakangan ini.
Data yang ditampilkan Satgas Kabupaten Lambar menunjukkan, saat ini ada 160 kasus positif. Dari jumlah itu, 10 dilaporkan meninggal dunia, 53 tengah menjalankan isolasi mandiri, dan sisanya dinyatakan sembuh. Rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menurut Erna sebagai pemicu melonjaknya kasus terkonfirmasi postitif Covid-19 di Lambar.
Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur RSUD Alimudin Umar dr.Widyatmoko Kurniawan mengakui. Jika, tempat tidur isolasi bertekanan negatif (ruang khusus untuk perawatan pasien dengan gejala parah) yang disediakan RSUD telah terisi semuanya.
“Untuk ruang isolasi bertekanan negatif memang sudah penuh. Tapi kami tetap siap menampung pasien covid yang butuh perawatan,” ujar dr. Wawan.
Kemudian kata dia, secara keseluruhan pihaknya menyediakan 30 tempat tidur untuk pasien covid-19. Dari jumlah itu, tujuh diantaranya merupakan tempat tidur ruang isolasi bertekanan negatif, sedangkan 23 sisanya adalah tempat tidur untuk ruang isolasi pasien covid-19 bergejala ringan dan sedang.
“Begitulah kondisi yang sebenarnya,” jelas dr. Wawan
Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir dengan melonjaknya kasus positif covid-19 yang sedang terjadi. Sebab, dari 30 tempat tidur khusus pasien covid, baru 13 yang terpakai.
“Tapi kalaupun itu nanti penuh, kami segera menambah kapasitasnya. Kalau ruang isolasi yang disediakan penuh, kami akan membuka ruang lain. Nanti ruang VIP kami buka untuk ruang isolasi. Intinya kami siap menangani pasien covid berapa pun jumlahnya,” tegas Widyatmoko.
Selain merawat pasien Covid 19 asal Lampung Barat, RSUD Alimudin Umar juga diketahui merawat sejumlah pasien positif Covid-19 dari Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten OKU Selatan. Namun data saat ini menunjukkan jumlah pasien positif yang dirawat disana sebagian besar berasal dari Lambar.
Menyikapi lonjakan penularan Covid-19 yang menyebabkan Lambar menyandang status zona merah, Bupati Parosil Mabsus telah menutup kembali KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tatap muka yang baru berlangsung sepekan lalu. Selain itu, bupati secara tegas meminta kepolisian untuk melarang diadakannya pesta atau hajatan. Pemkab juga telah menutup lokasi wisata dan memperketat protokol kesehatan di berbagai lokasi. Penyemprotan disinfektan juga digalakkan di tengah-tengah pemukiman .(Daniel/Eki Purnomo)