DPRD Pesibar Menilai, Proyek Talud Sudah Salah Sejak Perencanaan

Img 20210203 Wa0000

Harianwarna.ID, Pesibar – Terkait Pembangunan Talud penahan Abrasi di lokasi wisata Labuhan Jukung,  DPRD Kabupaten Pesisir Barat menilai pembangunan tersebut sudah salah sejak perencanaan. Akibatnya, proyek bernilai Rp1,8 Miliar itu sudah rusak meski baru sebulan lalu selesai dikerjakan. Itulah yang disampaikan Wakil Ketua I DPRD Pesibar Piddinuri, saat diwawancarai Harianwarna.ID, di kantornya, Selasa (2/2/2021).

Dengan nada kesal, wakil rakyat asal PDIP ini menilai para rekanan dalam proyek ini bekerja dengan tidak mengindahkan aturan.

“Sebenarnya  ini dimulai dari perencanaannya. Begitu Juga dengan pelaksanaan dan pengawasan. Kalau segala sesuatunya dikerjakan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, tentu tidak akan seperti ini jadinya,” ujar Piddinuri.

Gagalnya rekanan bekerja secara profesional, tentu merupakan tanggungjawab Dinas Pariwisata Pesibar selaku pengguna anggaran.

“Akibatnya, dengan kejadian (proyek,red) rusak seperti ini, masyarakat pesisir barat yang dirugikan,” imbuhnya.

Guna melindungi warga sekitar, Piddinuri berjanji. Akan segera memerintahkan komisi terkait (komisi III), untuk melakukan sidak ke lapangan.

“Dalam waktu dekat ini  komisi terkait akan meninjau pekerjaan tersebut. Kita akan turun ke Labuhan Jukung. Selanjutnya. kita tindaklanjuti sesuai hasil sidak. Kita tidak mau berandai-andai, tapi kita akan temukan faktanya. Sebab ini merupakan hak rakyat banyak,” pungkas Piddinuri.

Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan talud penahan abrasi di spot wisata Labuhan Jukung sudah jebol meski baru selesai dikerjakan sebulan lalu. Proyek ini dibangun menggunakan dana alokasi khusus (DAK) Dinas Pariwisata TA 2020 dengan nilai Rp1.870.000.000. Proyek ini dikerjakan CV Karya Agung Perdana asal Bandar Lampung dan jasa konsultan perencananya dikerjakan CV Panca Persada.

Bukan hanya disoroti dewan, kondisi lokasi wisata Labuhan Jukung juga dikeluhkan masyarakat. Meski sempat buka tutup akibat wabah Covid-19, pantai Labuhan Jukung masih merupakan tujuan wisata utama di Kabupaten Pesisir Barat. Sungguh disayangkan, kini kondisinya kotor penuh sampah dan tidak tertata dengan baik.

“Kondisinya kotor. Terus bangunannya banyak yang rusak, sudah jebol, padahal kabarnya baru dibangun. Sepertinya uang kita yang masuk ke proyek ini mubazir ya?” ujar Beto, pelancong lokal.

Dengan masalah ini, tentunya Warga berharap dinas terkait mampu mengelola lokasi wisata secara profesional, dan lebih bertanggungjawab. Agar, masa depan pariwisata Kabupaten Pesbar membaik. (Daniel Ngantung/Andi Saputra)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *