Harianwarna.ID. Bandarlampung – Pandemi Covid-19, telah mengakibatkan resesi ekonomi secara nasional. Akibatnya, banyak pelaku usaha merugi bahkan guluung tikar (Bangkrut). Tidak bisa di pungkiri, inilah fakta dari dampak pandemi. Untungnya, pemerintah pusat melalui bantuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memberikan bantuan pada pelaku usaha kecil menengah, meskipun dinilai belum sepenuhnya dapat menstabilkan perekonomian masyarakat.

Meski demikian, semua pelaku usaha termasuk kerajinan juga harus bangkit demi mengahadapi tantangan resesi ekonomi ini. Oleh karena itu, sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Lampung, Hj. Riana Sari Arinal, SH, mendorong para pelaku  kerajinan Lampung tetap bangkit di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, mengangkat Tenun Lampung asal Kabupaten Tanggamus sebagai Icon dalam event Lampung Craft 2021.

“Meski pandemi belum berakhir, pelaku usaha harus bangkit. Terutama kerajinan tenun Lampung yang saat ini langka, teruslah di kembangkan,” Kata Ketua Dekranasda Provinsi Lampung ini, di Bandarlampung, Minggu (7/1/2021).

Sementara itu, salah satu Pengrajin Tenun Lampung Hedri Dunan, beberapa hari lalu sudah mempresentasikan berbagai motif dan keunggulan Tenun Lampung hasil produksinya di depan Ketua Dekranasda Riana Sari Arinal, Wakil Ketua Dekranasda Maminyani Fahrizal Darminto dan Sekretaris Rusdiana Adi Erlansyah, di Galeri Dekranasda.

Menurut Hendri Dunan, Tenun Lampung yang dikerjakan sekarang merupakan satu-satunya di Lampung. Namun, untuk mengembangkan atau mewujudkan satu lembar tenunan harus di dukung 5 orang tenaga. Sebab, membutuhkan waktu dua bulan untuk penyelesaian tenun Lampung.

“Prosesnya agak lama, dan harus di bantu berapa orang untuk pembuatan satu lembar tenunan,” jelasnya.

Sebagai pengrajin, dia bertekad mempertahankan usahanya meski terhitung baru Empat Tahun membuka usaha tenun.  Bahkan, obsesinya kerajinan tenun di kampung Sailing Sumberejo Tanggamus, menjadi desa wisata tenun. (*)