DPRD Pesibar, Periksa Proyek Talud Labuhan Jukung

Img 20210208 Wa0087

Harianwarna.ID, Pesisir Barat – Komisi III DPRD Pesisir Barat, akhirnya turun lapangan guna memeriksa proyek talud yang bermasalah di Pantai Labuhan Jukung, Kecamatan Pesisir Tengah. Langkah ini ditempuh, untuk melihat langsung yang terjadi di lokasi. Apalagi, mengingat proyek senilai hampir dua miliar yang baru selesai dikerjakan pada 28 Desember silam itu sudah rusak.

Di lokasi pekerjaan, sejumlah anggota dewan meneliti dengan seksama proyek milik Dinas Pariwisata TA 2020 itu. Setelah menyisir bangunan talud sepanjang 271 meter tersebut, rombongan Komisi III berpendapat ada sejumlah kejanggalan, diantaranya adukan pasir yang tidak sesuai spesifikasi teknis.

“Coba lihat adukan ini, baru di giniin aja langsung buyar,” ujar anggota komisi III Choiril Iswan seraya menggores tembok talud. Senin (8/2/2021).

IMG-20210208-WA0086

Bahkan saat meneliti kondisi pondasi bangunan talud itu, Choiril terlihat terheran-heran. Pasalnya ia bersama anggota komisi III lainnya menemukan indikasi pengurangan volume pekerjaan dengan modus pihak rekanan membuat banyak rongga pada pondasi.

“Kondisi pondasi juga terlihat banyak rongga. Gimana mau kuat?” imbuh Choiril dengan nada bertanya.

Proyek yang dikerjakan CV Karya Agung Perdana ini, mendapat sorotan tajam wakil rakyat. Mengingat, letaknya ada pada lokasi wisata primadona Kabupaten Pesisir Barat. Selain di spot wisata, talud ini juga menghadap langsung Samudera Hindia yang terkenal memiliki ombak besar dan kuat.

Sebab itu wakil rakyat berpendapat pengawasan terhadap kualitas pekerjaan talud ini harus ketat. Mutu bangunan ini harus sesuai kebutuhan. Untuk mencapai mutu yang diharapkan, imbuh Choiril, harus melalui perencanaan yang matang dan akurat sebelum pembangunan.

IMG-20210208-WA0089

Untuk diketahui, konsultan perencana proyek ini adalah CV Panca Persada. Namun ada yang janggal, sebab selain sebagai konsultan perencana, perusahaan tersebut diduga kuat terlibat sebagai konsultan pengawas dalam proyek yang sama.
Choiril Iswan menambahkan, proyek ini menelan anggaran cukup besar jadi tidak boleh dibiarkan begitu saja.

“Dananya cukup besar. Selain itu, Pantai Labuhan Jukung ini merupakan ikon Kabupaten Pesisir Barat. Harus kita rawat dengan baik karena bukan hanya dilihat warga sini, tapi juga warga dari luar Pesibar. Jangan sampai bikin malu,” ujar dia.

Wakil rakyat dari Partai Demokrat ini juga memastikan Komisi III segera memanggil Dinas Pariwisata untuk dimintai pertanggungjawaban. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, dewan akan meminta penjelasan menyeluruh terkait pekerjaan ini.

IMG-20210208-WA0088

Sebelumnya, DPRD Kabupaten Pesisir Barat menilai pembangunan talud pada lokasi wisata Labuhan Jukung, Kecamatan Pesisir Tengah, salah sejak perencanaan. Akibatnya, proyek bernilai Rp1,8 Miliar itu sudah rusak meski baru sebulan selesai dikerjakan.
Dewan menduga para rekanan dalam proyek ini bekerja dengan tidak mengindahkan aturan.

“Sebenarnya ini dimulai dari perencanaan ya. Juga pelaksanaan dan pengawasan. Kalau segala sesuatunya dikerjakan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, tentu tidak akan seperti ini jadinya,” ujar Piddinuri, wakil ketua I DPRD Pesibar beberapa waktu lalu.
Untuk menghindari kerugian masyarakat, dewan berjanji mengusut tuntas proyek bermasalah ini. (daniel ngantung/andi saputra)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *