Harianwarna.ID, KOTA AGUNG – Akibat sering matinya saluran air PDAM, membuat Warga Kecamatan Kota Agung kesal. Kejadian ini bukan kali pertama, bahkan dalam dua bulan terakhir telah terjadi. Hal ini di benarkan oleh Raden, salah satu warga Kuripan, Tanggamus.
“Sudah beberapa bulan ini, air PDAM mengalir kecil. Biasanya, air mengalir dari jam 6 pagi mati jam 10. Kemudian hidup lagi jam 12 dan kembali mati jam 2 siang,” keluh Raden, Selasa (16/2/2021)
Ungkapan senada juga disampaikan Imam, yang mengaku kesulitan karena berkurangnya intensitas air.
“Air hidup sebentar itu pun kecil.Tidak mencukupi untuk keperluan,”katanya.
Semenatara, menurut dugaan Warga lainnya. Mampetnya air PDAM, karena di suplai ke perahu take boat yang dipasok untuk kebutuhan kapal milik PT.Pertamina.
“Kemungkinan, air PDAM ini dialirkan ke kapal-kapal tongkang salah satunya milik Pertamina. Karena, saya melihat beberapa bulan ini banyak kapal yang berhenti di tengah laut. Dan memang biasanya juga, kapal Pertamina itu memasok air PDAM,”ungkap warga tadi.
Kabag Teknik PDAM Way Agung, Suprawata mengatakan. Bahwa persoalan mampetnya air di Kotaagung, akibat rusaknya bangunan sistem pengolahan air minum (SPAM) Way Biya di Pekon Kedamaian.
“Untuk air di Kotaagung, kita alirkan dari SPAM Waya Biya I dan Way Biya II. Untuk Way Biya I, bangunan penangkap air sudah tua karena dibangun sejak tahun 1979. Sehingga, terjadi penurunan debit air. Sementara SPAM Way Biya II juga rusak karena longsornya jaringan irigasi persawahan,” terang Suprawata.
Selain rusaknya SPAM, kata dia. Musim kemarau, juga pemicu berkurangnya debit air.
“Belakangan ini kan, memang daerah kita mengalami kekeringan karena kemarau,”ujar Suparawata.
Lebih jauh mengenai soal pasokan air ke kapal Pertamina, dirinya tidak menampik hal tersebut. Namun,dia mengaku jika volume air yang dipasok hanya 10-20 kubik per minggu.
“Ya memang ada, namun volumenya hanya 10-20 kubik yang diangkut menggunakan 2 kapal take boat tiap minggunya,”terangnya.
Disinggung soal income, dia mengaku tidak tahu. Karena, wewenang berada di PDAM wilayah Kotaagung.
Namun, secara keseluruhan omset pendapatan PDAM Way Agung berkisar antara Rp.100-200 juta per bulan.
“Kalau semua pelanggan bayar, setiap bulan pemasukan mencapai Rp.200 juta,”pungkas Suprawata. (Denny).