Kotabumi – Terkait Limbah dari PT Budi Starch and Sweetener, Dinas Lingkungan Hidup Lampung Utara memastikan ‎aliran sungai Malungun, Sungkai Selatan terbebas dari limbah perusahaan yersebut‎. Pasalnya, setelah di uji  kandungan air sungai masih di bawah ambang batas baku mutu air sesuai hasil uji laboratorium.

“Dari hasil uji laboratorium dari DLH Provinsi Lampung, baku mutu air sungai itu masih aman alias tidak tercemar limbah,” kata Kepala DLH Lampung Utara‎, Tomy Suciadi, S. STP, M. Si, Rabu (24/2/2021).

Selain hasil uji laboratorium, lanjut Tomi. Baku mutu air sungai Mangulun  tersebut, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Kandungan air sungai, tidak melewati ambang batas ‎yang ditetapkan. Hasil uji ini juga, telah di umumkan di papan pengumuman DLH.

“Meski begitu, kami akan tetap melakukan pembinaan secara berkala. Agar, baku mutu air tetap terjaga,” ujarnya.

Sebelumnya, aliran sungai Malungun, Sungkai Selatan dikabarkan tercemar limbah aktivitas pengolahan tepung tapioka dari pabrik Budi Starch and sweetener. Kabar itu, langsung ditindaklanjuti oleh DLH Lampura bersama DLH Lampung. Mereka ingin memastikan, apakah kabar itu benar atau hanya sekedar kabar burung belaka.

“Selama belum ada hasil uji lab-nya, kami belum dapat memastikan apakah sungai itu tercemar atau tidaknya,” jelasnya.

Uji kandungan di air sungai itu, masih dilakukan oleh pihak DLH Provinsi Lampung. Hasilnya diperkirakan, akan di terima dalam waktu 10 hari kerja terhitung sejak kunjungan.

“Perkiraannya,‎ mungkin Rabu pekan depan di terima hasilnya,” katanya.

Menurut Tommy, pihaknya sengaja menggandeng DLH Provinsi Lampung.  Agar, hasil yang didapat benar – benar akurat. Terlebih lagi, peralatan yang dimiliki oleh mereka juga tergolong memadai.

“Selain itu juga, langkah ini untuk meminimalisir timbulnya prasangka buruk dalam persoalan ini,” terangnya.‎ (*)