Lambar – Konflik gajah dan manusia belakangan sering terjadi di kabupaten Lampung Barat, bahkan saat ini masih menjadi momok menakutkan, khususnya bagi masyarakat kecamatan Suoh. Pasalnya, gajah yang berasal dari kawasan TNBBS selalu merusak rumah dan kebun milik warga, yang menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah setiap tahunnya.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah, yang berkunjung ke Kabupaten Lampung Barat mengatakan. Konflik tersebut, memang sering terjadi di beberapa wilayah. Apalagi lahan milik masyarakat, selama ini dirusak oleh kawanan gajah yang mencari sumber makanan.
Selain itu, kata Yanyan. Dalam masalah ini, tidak ada yang disalahkan. Sebab bagaimanapun, masyarakat harus bisa menerima keadaan. Jika lahan mereka yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), memamg menjadi salah satu jalur utama satwa berbelalai itu mencari makan.
“Jadi, gajah itu punya track yang harus dilewati setiap tahunnya, Saya kira, tidak ada yang salah. Gajah dan manusia, semuanya harus bisa berdampingan. Resikonya, masyarakat harus bisa menerima apa yang terjadi, Kita adopsi dari Way Kambas, masyarakat disana punya kesadaran itu,” jelas Yanyan, pada awak media. Senin (1/3/2021).
Selanjutnya, ia juga mengatakan. Guna meminimalisir kerusakan dan korban jiwa, pihaknya juga telah menepatkan satgas khusus serta memberikan micro chip kepada gajah agar nantinya bisa memonitor pergerakan gajah.
” Penempatan satgas khusus dan pemberian chip, juga selalu kita kontrol. Tujuannya, bisa memonitor pergerakan gajah jika nanti mendekati permukiman” terang Kadis Kehutan ini.
Meski telah di jelaskan Yanyan, namun warga trtap saja khawatir. Nyatanya, kehadiran gajah di kecamatan suoh telah mengahambat perekonomian. Khususnya, bagi para petani yang lahannya dirusak gajah, seperti kebun pisang, padi gogo, kopi dan tanaman pinang.
Seperti kejadian Dua pekan lalu, tepatnya tanggal 16 Februari 2020. Sebanyak 26 rumah dan gubuk pertanian warga, dilaporkan dirusak kawanan gajah. Bahkan, kerugian yang di timbulkan atas kejadian ini, mencapai Rp.342 juta rupaih, dengan lokasi di Talang Lokasi, Talang Rejo dan Talang Batu Ampar, Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh Lampung Barat. (Danil Ngamtung/Eki Purnomo)