Meninggalkan anak di jaman sulit, bukan hanya kerap terjadi pada manusia saja. Namun dapat terjadi pula pada mahluk hidup lainnya seperti hewan, baik hewan peliharaan (ayam) maupun hewan lainnya yang hidup bebas di hutan belantara. Yang menjadi pertanyaan, pantaskah seorang induk meninggalkan anaknya?. Jika kita presentasikan. 99,9% mengatakan tidak pantas. Bahkan, sering terdengar kata “Kejam” andaikan itu terjadi. Sedangkan 0,1% mengatakan “Terpaksa”, karena tak mampu menghidupi anaknya dengan alasan kesulitan ekonomi. Sehingga tak jarang terdengar dan terlihat, baik di media cetak, maupun telivisi di temukan bayi oleh warga.
Kesulitan ekonomi, memang menjadi momok setiap makhluk hidup. Sehingga kerap terjadi aksi perampokan, pembegalan, dan kriminal lainnya. Semua itu tak lain di sebabkan, keadaan perekonomian yang sulit di alami pelaku. Keadaan seperti ini, memang harus segera di pikirkan oleh pemerintah. Agar, semua mahluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Ada beberapa faktor pemyebab kesulitan ekonomi di antaranya, lapangan pekerjaan, anjloknya harga perkebunan, sarana transpotasi dan akomodasi (infrastruktur) tidak mendukung. Sehingga, mengakibatkan kesengsaraan, kemiskinan masyarakat di suatu daerah.
Nah dapat kita ketahui, mengapa induk ayam tega meninggalkan anaknya?. Jawabannya adalah, ekonomi. Dimana sang induk, tak mampu memberi pasukan gizi bagi anaknya. Menariknya, kesulitan perekonomian inilah sedang di rasakan dan di alami oleh masyarakat Lampung Utara. Mulai dari harga perkebunan, lapangan pekerjaan, bahkan sarana transportasi (Infrastruktur) rusak parah dimana-mana. Yang menyulitkan petani, untuk memasarkan hasilnya.
Sebab tidak bisa di pungkiri, kondisi infrastruktur kabupaten Lampung Utara saat ini begitu memprihatinkan. Mirisnya lagi, kerusakan terjadi hampir di setiap sudut perkotaan dan pedesaan. Tentunya, ini akan berdampak besar bagi perekonomian daerah secara global. Terutama bagi masyarakat, begitu menyulitkan usaha mereka. Semestinya, pemerintah cepat dan tanggap akan hal ini. Dengan percepatan pembamgunan, maka akan mengurangi kesulitan masyarakat.
Namun, di balik penomena ini, ada hikmah yang bisa kita petik. Seberapa berat beban di pundak, teruslah berusaha dan bersabar. Sehingga. terjauhi dari pemikiran negatif. Selain itu juga, apa yang terjadi dapat jadikan pembelajaran sekaligus referensi pemerintah daerah Lampura untuk segera melakukan aksi cepat dan tepat. Sehingga hasilnya, dapat di rasakan dan di manfaatkan oleh masyarakat.
Oleh. : Rolly Johan