Dedi Palbo, Meninggal Saat Barmain Catur Di Partai Final

Img 20210410 160003

KOTABUMI – Innalillahi Wa Innalillahi Roji’un, salah satu anggota Pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) yang juga atlit catur Kabupaten Lampung Utara, Dedi Palbo (47) Bin Kadir Husin, warga Kelurahan Tanjung Aman Kotabumi, menghembuskan nafas terakhirnya saat mengikuti pertandingan catur yang di selenggarakan Pengcab Percasi Lampura, di Gang Pelangi II, Jalan Jenderal Sudirman, Kotabumi, Sabtu (10/4/2021).

Ironinya lagi, almarhum meninggal saat melakoni partai Final. Dimana, babak terakhir guna menentukan juara catur. Sayangnya, baru berapa menit pertandingan Dedi Palbo, mengalami kesakitan di dadanya. Kemudian Dedi langsung di bawa ke Rumah Sakit Ryacudu Kotabumi. Namun, nyawa Dedi Palbo tak tertolong.

Menurut saksi yang juga atlit catur dan kebetulan mengikuti pertandingan, Habibul Yamin, mengatakan. Sebelumnya almarhum menelpon dirinya untuk bertanya kapan di mulai pertandingan catur. Setelah menjelaskan, akhirnya Dedi Palbo tiba di antar istrinya yang kebetulan Dokter dan bekerja di RSUD Ryacudu Kotabumi.

Dalam pengamatan Yamin, Almarhum tiba tidak ada sesuatu yang menandakan sakit. Keadaanya, seperti biasa bertemu. Bahkan, sebelum pertandingan Dedi Palbo tetap bercanda dengan atlit yang juga teman sesama pengurus Percasi. Memasuki pertandingan, dan baru berapa menit berjalan Dedi serasa menahan sakit di dadanya. Melihat keadaan ini, maka Dedi langsung di larikan ke rumah sakit.

“Kami tidak melihat almarhum sakit, tapi saat pertandingan berjalan berapa menit bang Dedi memegang dadanya. Seperti menahan sakit, lalu badannya lemas. Tak lama kemudian, istri bang Dedi datang dan almarhum kami bawa ke RSUD Ryacudu. Tapi sayang, beliau sudah meninggal sebelum di rujuk ke RS Metro,” kata Yamin.

Menurut Yamin, Almarhum meninggal di sebabkan penyakit jantung. Sebab prosesnya begitu cepat dan membuat jajaran Pengurus Percasi seakan tak percaya, salah satu atlit terbaik Lampura meninggal.

“Kalau melihat sakit almarhum, sepertinya jantung. Sebab, selama ini bang Dedi sehat-sehat aja. Apalagi saya, menemani beliau tiap hari. Baik bermain catur, shalat, bahkan kemana aja. Sedih kami kehilangan bang Dedi, beliau orangnya baik, rajin ibadah,” jelasnya penuh kesedihan. (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *