“HUT Yang Ternoda?”

Img 20210204 231511

“IHUT Yang Ternoda?”

Oleh : Rolly Johan, SH

Miris melihat kejadian hari ini, disaat menyambut hari ulang tahun harus di nodai insiden yang tak semestinya terjadi. Namun, jika melihat fakta dilapangan kedua belah fihak yang bentrok fisik sama-sama benar. Sebab, keduanya menjalankan tugas dan tujuan. Lalu dari insiden ini siapa yang salah?, jawabannya adalah mis komunikasi. Sehingga kedua belah pihak tak bisa menahan diri, pada perayaan HUT Lampung Utara di gedung DPRD.

Bentrok fisik yang terjadi di gedung DPRD Lampung Utara hanya satu penyebabnya, yakni tidak hadirnya pejabat Lampumg utara baik bupati, Sekda atau anggota DPRD yang datang dan siao berdialog dengan para demonstran yang mengatasnamakan gabungan pemuda Lampung utara. Keadaan ini di perparah. Manakala Kepala daerah atau bupati meninggalkan gedung DPRD usai Paripurna dengan mengandarai mobil Prado menerobos masa demonstran.

Keadaan inilah pemicu terjadinya bentrok fisik antara masa dengan aparat yang berjaga, sebab masa langsung menghadang mobil dinas bupati Lampung Utara tersebut. Masa ingin bupati turun dan memberikan penjelasan terkait tuntutan mereka, namun mobil yang di kawal.aparat kepolisian terus malaju menuju Rumah Dinas Ketua DPRD dalam rangka menjamu tamu undangan.

Saya melihat, apa yang dilakukan bupati tidak salah. Sebab pasca paripurna, tamu undangan di jamu makan siang di rumah Dinas Ketua DPRD Lampung Utara. Dan saya pun tidak.menyalahkan aksi masa, sebab mereka ingin mendengar langsung jawaban pemerintah daerah terkait tuntutan yang mereka sampaikan. Saya hanya menyalahkan moment dan mis, ya sebab momentnya tidak tepat dan ada mis komunikasi disana.

Dengan insiden ini, ada kekhawatiran akan terjadi unjuk rasa susulan jika tidak segera diatasi atau di akomodirnya tuntutan para pemuda lampung utara. Dan Langkah terbaiknya adalah, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati dan unsur.Forkopimda duduk satu meja guna membahas persoalan ataupun runtutan yang diajukan gabungan pemuda Lampung Utara. Hanya dengan langkah inilah yang akan mempersatukan visi mis demI menjaga kondusifitas daerah.

Ingat, dalam persoalan ini bukan mencari siapa yang gagah atau siapa yang benar. Tapi bagaimana kita mencari solusi/jalan keluar terbaik untuk sebuah permasalahan. Apalagi mengingat kabupaten Lampung Utara keadaannya begitu memprihatinkan, dan saat inilah diperlukan pemikiran, sumbang saran, guna membangun lampung utara kearah yang lebih baik. Dengan banyaknya kritikan, bukan berarti juga memghambat pembangunan. Justru dengan adanya kritikan, dapat membangunkan kita dari tidur yang panjang. Dan yang harus diingat juga, kritikan dapat disampaikan secara santun, sehingga kritikan tersebut dapat menjadi acuan pemerintah memajukan daerah tanpa harus terjadi bentrokan fisik.

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *