KOTABUMI – Demi memastikan kesehatan hewan Qurban yamg akan di sembelih pada Hari Raya Idul Adha 1442 H, Selasa 20 Juli 2021 mendatang, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lampura terus melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban di semua tempat penampungan ternak. Demikian yang disampaikan Kasi Kesehatan Hewan (Keswan), Aris Siswoyo, S.Pt, mewakili Kabid Peternakan Distanak Lampura, Yuli Endratmoko, S. Pt, Kamis (15/7/2021).
Menurut Aris, ada empat penampungan hewan dan pasar tradisional telah diperiksa oleh Distanak Lampura, seperti Sapi dan Kamhing.
“kalau pasar hewan di Lampura tergolong pasar swadaya, seperti pasar Semuli, Madukoro. Semua di cek kesehatannya, termasuk di tempat penampungan hewan (belantik) baik.sapi maupun kambing,” ujar Aris.
Selain itu, kata Aris. Dari hasil pemeriksaan hewan, sampai saat ini tidak ditemukan hewan qurban yang bermasalah.
“Intinya yang kami periksa adalah kondisi fisik hewan sehat atau tidak. Indikator hewan yang tidak sehat, tidak lincah, mata sayu, hidung keluar cairan atau pantat nya kotor maupun kulit ternak bermasalah,” jelasnya.
Di kesempatan itu juga, atas nama Dinas Pertanian dan Peternakan Lampura Aris mengingatkan agar setiap pembeli yang hendak mencari ternak berupa sapi dan kambing harus mengutamakan faktor kesehatan ternak.
“Teliti sebelum membeli, kenali kondiai fisik ternak. Jangan utamakan harga murah, jika hewannya tidak sehat,”ingatnya.
Seperti diketahui, berdasarkan pengakuan penjual hewan qurban bahwa telah terjadi peningkatan penjualan hewan qurban walaupun sangat jauh dari tahun sebelumnya.
“Sudah mulai ada penjualan hewan qurban seperti kambing dan sapi, namun semenjak Pandemi Covid 19 jauh menurun penjualan kami.” Jelas Narto penjual Kambing di Madukoro, Kotabumi Utara.
Dalam pantauan Harianwarn.ID dilapangan, kisaran kambing qurban dijual dengan harga 2 juta sampai 4,5 juta tergantung bobot Kambing, sedangkan penjualan sapi mulai dari 17 juta sampai 50 juta per ekor. (*)