“Sirine Ambulance”

Img 20210722 152734

“Sirine Ambulance

Oleh : Rolly Johan, SH
Kamis, 22 Juli 2021

Miris melihat apa yang terjadi di Kabupaten Lampung Utara saat ini, setiap hari muncul ucapan bela sungkawa (meninggal) di media sosial akibat terinfeksi virus corona. Suara sirine ambulance selalu terdengar setiap hari, baik pagi, siang, sore, malam. Tidak jarang juga, di waktu subuh pun sirine masih terdengar di tengah kota tertua di Provinsi Lampung ini.

Dari data Warna.id, dalam sebulan terakhir banyak warga Lampung Utara yang meninggal setiap harinya. Petugas pemakaman (relawan) sendiri kewalahan melalukan tugas. Betaoa tidak, relawan harus menjemput dan memakamkan 5 orang dalam waktu sehari. Tapi ada yang membuat saya kagum, para relawan tak mengenal waktu untuk bertugas. Bahkan rela tidak bersenda gurau dengan keluarganya, demi tugas mulia ini.

Sampai dengan Rabu 21 Juli 2021, masih ada yang menibggal akibat virus covid-19. Para relawan pun melakukan penjemputan jezanah, sekaligus memakamkannya.

“Hampir tiap hari kami memakamkan jenazah, kadang kami kelelahan jika lebih dari dua orang yang meninggal,” ujar salah satu relawan Covid Lampung Utara, Saiful.

Mendengar ini saya berfikir, begitu berat tugas relawan, begitu ganasnya virus corona sampai pemerintah daerah lampung Utara sendiri kesulitan menangani penyebaran virus ini.

Gelombang kedua virus corona ini memang luar biasa, lonjakan kasus yang positif dan meninggal di Lampung Utara semakin tidak terbendung. Kebijakan larangan sepertinya tak berhasil menekan penyebaran virus, kesadaran masyarakat akan bahaya semakin terkikis. Hal ini juga yang mengakibatkan penyebaran semakin tak terkendali, dan menyebabkan daerah berstatus zona merah.

Sebenarnya langkah yang diambil pemerintah daerrah, seperti mengurangi aktivitas keramaian itu sudah benar. Namun tidak serta merta dapat menekan virus ini, bahkan pasca PPKM mikro di lakukan, banyak yang terpapar dan meninggal akibat virus tersebut. Saya juga melihat ada dilema, jika pemerinrah daerah mengambil kebijakan seperti PPKM Darurat afau lockdown total untuk menekan penyebaran virus. Apakah pemerintah siap mengeluarkan anggaran untuk masyarakat?, kan inilah dilemanya. Tapi tidak jarang juga ada yang bertanya, anggaran hasil refocusing penanganan covid kemana?.

Dari semua itu, hanya satu langkah yang harus di lakukan yakni keseriusan petugas covid untuk membubarkan keramaian, sekaligus memberikan woro woro (pengumuman) dijalan-jalan melalui alat pengeras suara atau tempat-tempat beribadah. Agar masyarakat mendengar akan bahaya yang akan di timbulkan dari virus corona, itulah cara yang semestinya di.lakukan. jika ini tidak dilakukan, tidak menutup kemungkinan akan terdengar kembali sirine ambulance di Lampung Utara.

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *