Pemkab Lampura Beri Vaksin Gratis Bagi Ibu Hamil

Img 20210914 Wa0023

KOTABUMI – Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara, terus melakukan penekanan penyebaran virus corona dengan membatasi keramaian dan memberi vaksin pada masyarakat. Demi mencapai obsesi tersebut, pencanangan vaksin terus di lakukan pemerintah daerah termasuk bagi wanita-wanita yang sedang hamil telah disiapkan vaksin.

“Mudah-mudahan vaksin ini memberikan manfaat positif bagi para ibu hamil, agar ibu dan bayinya bebas dari Virus Corona. Target kita untuk saat ini 1.000 dosis vaksin,” kata Bupati Lampung Utara Hi. Budi Utomo, S.E., M.M., saat Pencanangan Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotabumi II, Selasa (14/9/2021).

Acara yang di hadiri, Ketua TP-PKK Kabupaten Lampung Utara Hj. Nur Endah Sulastri, S.Pd., M.M., Plt. Kepala Dinas Kesehatan dr. Maya Manan, M.Kes., dan Kepala BPBD Drs. Nozi Efialis, M.Si. menitik beratkan pada vaksin bagi ibu hamil.

Menurut Bupati, konsentrasi Pemerintah saat ini menitikberatkan pada penanganan dan pencegahan potensi peningkatan kasus Covid-19. Ini sangat penting untuk menjadi perhatian bersama agar jangan sampai terlena, mengingat di Kabupaten Lampung Utara pernah berstatus zona merah atau level 4.

“Virus ini luar biasa karena sasaranya tidak melihat usia, etnis, agama. Siapapun bisa terpapar. Hari ini kita laksanaan vaksinasi untuk ibu hamil, semoga ini akan memberikan edukasi pada masyarakat, mari bersama-sama kita mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Sebagai pelaksana yang berada di daerah harus mau dan mampu menjalankan apa yang menjadi kebijakan dari Pemerintah pusat, sebagai wujud sinergi dan sinkronisasi dengan berbagai kebijakan yang ada di daerah. “Alhamdulillah, saat ini kita telah berhasil turun ke level 2 atau berada di zona kuning,” ungkap Bupati.

Untuk itu, pada kesempatan ini Bupati memberikan apresiasi dan penghargaaan yang tinggi kepada semua pihak, terutama Tenaga Medis dan Paramedis yang telah berjuang di garda terdepan dalam penanganan Covid-19, karena berhadapan langsung dengan masyarakat, dan tak jarang menghadapi peliknya kondisi dan situasi masyarakat yang berbeda-beda watak dan tingkat pemahamannya.

“Sebagai manusia kita berkeyakinan bahwa pada hakikatnya yang menyembuhkan penyakit itu adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Namun kita tidak boleh berdiam diri, melainkan harus berikhtiar dengan berobat ke dokter atau mencari obat alternatif lain, serta berupaya memprioritaskan pencegahan daripada tindakan pengobatan, yaitu dengan melaksanakan vaksinasi secara masal dan menyeluruh,” tandas Bupati. (Krs)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *