KOTABUMI – Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Lampung Utara optimistis pengalaman hangusnya sejumlah proyek DAK tak akan terulang dalam proyek Pemulihan Ekonomi Nasional mendatang.
”Insya Allah kejadian sebelumnya tidak akan terulang pada proyek PEN,” ucap Kepala subbidang Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Lampung Utara, Romi Wahyudi, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan meningkatkan jalinan komunikasi dengan instansi yang mengelola proyek tersebut. Komunikasi itu sangat dibutuhkan supaya persiapan lelang proyek dapat dilakukan sesuai harapan.
“Komunikasi intensif dengan instansi akan dilakukan supaya proses lelang dapat berjalan sesuai harapan,” kata dia.
Kendati demikian, Romi mengaku, sampai sejauh ini masih belum mendapatkan informasi apapun seputar rencana lelang proyek dari PEN. Pihaknya hanya dapat menunggu saja jika memang proyek itu benar adanya.
“Belum dapat informasi. Kami masih menunggu informasi soal itu,” jelasnya.
Disinggung mengenai apakah waktu yang tersedia terbilang cukup untuk melelang proyek – proyek PEN tersebut, Romi menjelaskan, semuanya tergantung dengan kesiapan dari instansi terkait. Jika memang seluruh berkas administrasi pendukung proyek telah siap maka akan segera dilakukan proses lelang.
“Proses lelang proyek itu paling lama tiga sampai empat pekan saja,” kata dia.
Sebelumnya, pada awal pekan ini, Bupati Budi Utomo menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur terkait dana pinjaman PEN. Besaran dana pinjaman yang disetujui dikabarkan mencapai Rp122 milar dari total Rp124 miliar yang diajukan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lampung Utara mendapat porsi terbesar jika pinjaman ini terealisasi. Sekitar 85 persen dana PEN atau Rp106 miliar digelontorkan untuk proyek DPUPR. Sisanya akan diberikan untuk proyek di Dinas Perdagangan.(*)