” Kotak Pandora (Pilwabup)”

Img 20211006 092208

Kotak Pandora (Pilwabup)”

Oleh : Rolly Johan
Rabu, 06 Oktober 2021

Dreeettt… Dreeetttt.. Tanpa sadar hp saya bergetar, setelah di lihat ternyata ada panggilan masuk dari salah satu ketua partai politik Lampung Utara menelpon dan langsung saja saya angkat. “Lagi dimana Ly, kita ngobrol yuk siang ini, ketemuan dimana.?” ujar Imam Suhada, ketua partai Nasdem Lampung Utara.
Singkat cerita, akhirnya kami bertemu dan berbincang tentang perkembangan pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) yang sampai saat ini belum ada sinyal kapan akan di gelar.

Dalam perbincangan tersebut, tersirat ada keraguan dalam kelancaran pilwabup. Pasalnya sampai dengan saat ini Bupati Lampung Utara belum merespon penuh bola panas ini meskipun tata tertib pilwabup sendiri telah disahkan. Bahkan ada kesan pembiaran bola panas ini berjalan sendiri tanpa ada sinyal dari bupati kepada partai pengusung, untuk melakukan urun rembuk memunculkan atau menyiapkan dua nama yang di serahkan kepadanya agar segera di serahkan ke panitia Pemilih (Panlih) DPRD Lampung Utara yang secara kelembagaan telah melaksanakan apa yang diamanahkan oleh Undang-undang 32/2004 Tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No.12/2018 Tentang Tatatertib DPRD . Yakni telah mengesahkan Peraturan Tatatertib(Tatib) dan membentuk Panitia Pilwabup.

Di satu sisi juga banyak nama yang sempat muncul dan di gadang-gadang bakal mendampingi bupati diantaranya, H. Imam Suhada, Mirza, keduanya telah menarik diri dari kontestasi pilwabup. Dengan demikian akan mempermudah memunculkan dua nama, tinggal lagi bagaimana keseriusan bupati untuk mengusulkan dua nama kepada DPRD.

“Kalau kita dari pengusung tidak ada masalah, dan selalu kompak. Jadi jangan salah jika ada nggapan partai pengusung lambat mengusulkan dua nama, kami juga menunggu keseriusan bupati dimana sampai detik ini belum ada komunikasi formal pada 4 partai pengusung,” terang Imam Suhada, ketua Partai Nasdem Lampung Utara, Senin (4/10/2021).

“Dengan mundurnya saya dari pencalonan, kan sudah mengerucut siapa saja calon lainnya. Tapi sampai saat ini belum ada sinyal dari bupati, kapan dua nama calon akan di serahkan pada bupati. Jadi tunggu saja Kotak pandora ini dalam.waktu dekat, akan saya buka di Warna ID,” lanjut Imam.

Apa.yamg di sampaikan Imam Suhada, dibenarkan juga oleh anggota DPRD Lampung Itara yang juga mantan Ketua Pansus Pilwabup, Wansori, SH.

“Mestinya dengan penarikan diri saudara Imam, semakin memudahkan bupati dan koalisi parpol untuk bersepakat pada dua nama. Sebab jumlah kandidat menjadi berkurang. Inilah tujuan mulia dibalik penarikan dirinya. Sebuah sikap kenegarawanan sejati, mengedepankan kepentingan Daerah dan masyarakat banyak,” ujarnya.

“Ini hajat orang banyak dan amanat Undang-undang yang harus dilaksanakan oleh bupati, jangan sampai ketidakpatuhan bupati ini membuat DPRD menggunakan hak-hak konstitusionalnya,” tegas Wansori.

Dari awal saya melihat pelaksanaan untuk pengisian kekosongan kursi Wakil Bupati Lampung Utara seperti setengah hati, dan terkesan mengulur-ulur waktu. Sebelumnya madalah Tata Tertib, sekaramg tatib telah disahkan bahkan panitia pemilihan juga telah dibentuk DPRD Lampura. Namun masih saja terkesan lamban, dan tidak ada keseriusan Bupati untuk berembuk secara formal pada 4 partai pengusung, sehingga mendapatkan dua nama calon yang langsung di usulkan ke panitia pemilihan.

Semestinya, Bupati Lampung Utara harus cepat mengambil sikap agar masalah ini tidak berlarut-larut. Dengan memanggil 4 partai pengusung sekaligus, akan menjawab masalah ini dan bola panas tidak mati di tangan Bupati. Jika bola panas ini tidak segera diatasi, akan berimbas juga pada Bupati. Dan DPRD Lampura akan menggunakan Hak-haknya secara konstitusional sperti Hak angket, Interplasi, bahkan jurus pamungkasnya adalah Pemakzulan. (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *