KOTABUMI – Roman Akbar terpilih sebagai Ketua BPC Gabung Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Lampung Utara untuk periode 2021 – 2026 dalam musyawarah cabang ke-VIII BPC Gapensi di gedung Korpri, Kamis (14/10/2021).
Ketua Umum BPP Gapensi, Iskandar Z Hartawi mengatakan, organisasi yang dipimpinnya merupakan asosiasi jasa konstruksi nasional yang didirikan di Tretes, Provinsi Jawa Timur pada 8 Januari 1959. Organisasi ini adalah asosiasi jasa konstruksi tertua di Indonesia.
“Saat ini anggota Gapensi mencapai 42.102 perusahaan kontraktor yang terdiri dari golongan kecil, menengah dan besar di 34 Provinsi dan 473 kabupaten atau kota,” tutur dia.
Di tempat sama, Ketua BPC Gapensi Lampung Utara periode 2021 – 2026, Roman Akbar menuturkan akan berupaya semaksimal mungkin untuk terus mengembangkan dan memajukan Gapensi di masa mendatang. Untuk itu, ia membutuhkan kerja sama dan dukungan semua pihak khususnya para pengurus dan anggota Gapensi Lampung Utara.
“Kerja sama dengan pemerintah akan terus ditingkatkan kualitasnya supaya Gapensi dapat lebih memberikan warna dalam proses pembangunan Lampung Utara,” ucapnya.
Menyikapi pelaksanaan Muscab tersebut, Bupati Budi Utomo menyampaik, hendaknya muscab kali ini dapat dijadikan momentum untuk mencurahkan ide, gagasan, ilmu, dan pengalaman dari seluruh anggota. Dengan demikian, inovasi yang aspiratif, konstruktif, dan adaptif dapat bermuara pada keselarasan program kerja dengan kondisi kebutuhan pembangunan di Kabupaten Lampung Utara saat ini.
“Keselarasan ini sangat penting mengingat kondisi ekonomi yang sedang tidak baik akibat pandemi Covid-19,” kata dia.
Keberadaan organisasi profesional di bidang jasa konstruksi seperti Gapensi, kata dia, sangat dibutuhkan sebagai mitra kerja Pemerintah tak terkecuali Pemkab Lampung Utara. Kerja sama dengan baik merupakan sebuah keharusan supaya pelaksanaan berbagal program dan kegiatan pembangunan, khususnya di bidang konstruksi dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan.
“Semoga Gapensi semakin solid, profesional, serta cerdas dalam membaca situasi dan kondisi yang selalu bergerak dinamis sehingga dapat terus berkontribusi dalam pembangunan,” terangnya. (*)