‘Marwah PWI..!’
Oleh : Rolly Johan, SH
Sabtu, 23 Oktober 2021
Meskipun masih terhitung satu bulan kedepan, namun Panasnya atmosfir pemilihan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung semakin terasa. Dari sekian bakal.calon yang muncul, saya melihat ada Tiga Bacalon yang potensial mengikuti kontestasi ini. Ketiganya memang telah lama saya kenal, mereka mempunyai riwayat dan karakter tersendiri dalam bekerja apalagi untuk membesarkan suatu usaha media. Sehingga, dengan kemampuan inilah, ketiganya tidak di ragukan lagi untuk menakhodai organisasi PWI.
Yang pertama, Juniardi, SP, MH. Siapa yamg tak kenal dengan tokoh media ini. Beliau adalah pimpinan Redaksi sekaligus owner Media Siber Sinar Lampung. Selain itu, dialah yang selalu di depan untuk membela wartawan PWI ketika ada permasalahan baik di Provinsi maupun di Kabupaten/ kota untuk wilayah Lampung. Banyak permasalahn yang telah diselesaikannya, dan banyak juga wartawan yang tergabung dalam PWI telah terbantu oleh Juniardi sang pembela Wartawan.
Kedua, H. Nizwar. Selain masih menjabat Sekretaris PWI Lampung, beliau juga bisa kita sebut salah satu tokoh media. Dengan pengalamannya yang segudang, H. Nizwar mampu berdiri sendiri membuka sebuah perusahaan media yaitu Medsos Lampung yang sampai saat ini masih eksis.
Ketiga, Wirahadikusumah. Ini merupakan salah satu bakal calon tokoh pers masa depan, dengan usianya yang masih muda di bandingkan bacalon nomor satu dan dua diatas, mampu juga sukses membuka usaha media di provinsi Lampung. Saya juga ingat, Wira meruoakan satu angkatan dengan saya saat Uji Kompetensi Wartawan (Wartawan), hanya beliau langsung mengambil Utama dan saya hanya mengambi yang muda dengan alasan, yang penting saya lulus aja dan kompeten.
Padahal saaf UKW saya di tawarkan H. Nizwar, yang saat itu merupakan salah satu Penguji, agar saya mengambil UKW Utama, tapi saya menolak dengan alasan untuk apalagi saya harus mengambil Utama. Toh dengan lulusnya saya di UKW, sudah tercatat jika saya sudah kompetensi. Yang pada akhirnya ada penyesalan dalam diri, mengapa taknikut Utama saat itu. Tapi okelah, disinilah saya mengenal H. Nizwar sebagai penguji UKW dan Wirahadikusumah sebagai peserta UKW. Artinya apa, saya melihat ada pertatungan sengit antara guru dan murid. Memgapa demikian, saat UKW, H. Nizwar adalah penguji. Sementara Wira adalah peserta UKW, ini yang membuat saya tertawa.
Tapi di balik semua itu, ketiga calon ini mempunyai kans yang sama untuk mengemban amanat sekaligus menjaga marwah PWI kedepan. Tinggal bagaimana ketiga bacalon ini meyakinkan pengurus PWI di Kabupaten/Kota sebagai pemilih, untuk mendukung sekaligus memilih siapa diantara ketiganya.
Saya juga yakin, seluruh anggota PWI di wilayah lampung semua pintar. sekaligus dapat menyeleksi secara individu ketiga bacalon ini. Hanya yang perlu di ingat, pilihlah sesuai hati nurani, jangan pilih bacalon yang tamak, janhan pilih yang diktator, dan dapat menjaga marwah organisasi. Karena yang terpilih nanti, merupakan yang terbaik bagi seluruh anggota PWI kedepan.. (*)