Defisit APBD Lampura, Jadi Perhatian DPRD

Img 20211108 161445

LAMPURA – Defisit RAPBD Lampung Utara tahun 2022 menarik perhatian sejumlah anggota DPRD Lampung Utara. Kebanyakan dari mereka meminta penjelasan seputar defisit tersebut.

Defisit ini pertama kali diketahui saat penyampaian RAPBD tahun 2022. Defisit itu didapat berdasarkan selisih pendapatan dan belanja daerah. Pendapatan daerah sendiri sebesar Rp1.717.130.713.028,00, sementara total bela‎nja daerah sebesar Rp1.835.669.040.380,00.‎‎

“‎Apakah defisit itu sudah termasuk gaji CPNS dan P3K yang akan kita terima di tahun 2021 atau 2022 mendatang,” kata mantan Ketua DPRD Lampung Utara, Rahmat Hartono dalam sidang paripurna, Senin (8/11/2021).

Ia meminta pihak eksekutif untuk menjelaskan kemampuan neto APBD itu menutupi defisit yang terjadi. Selain itu, ia juga meminta penjelasan secara detil berapa total neto tersebut.

“Berapa neto kita itu?. Bisa enggak kira – kira menutupi itu?” tanya dia.

Pernyataan nyaris sama juga disampaikan oleh Ketua Fraksi PKB, Tabrani Rajab. ‎Kendati demikian, ia menyarankan untuk membahas persoalan defisit ini di tingkat Panitia Kerja Badan Anggaran yang membahas RAPBD tahun 2022.

“Demi efisiensi waktu, pembahasan mengenai defisit ini hendaknya dibahas secara mendalam di tingkat Panja Banggar RAPBD,” tutur dia.

Di sisi lain, Bupati Budi Utomo mengakui jika RAPBD tahun depan mengalami defisit. Defisit itu didapat berdasarkan selisih pendapatan dan belanja daerah. Total defisitnya mencapai Rp118.538.327.350,00.

“(Nantinya) Defisit akan ditutupi dengan selisih lebih neto sebesar RpRp118.538.327.350,00,” ucapnya.‎ (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *