Lambatnya Proses Pilwabup Menjadi Sorotan

Img 20210328 200854

LAMPURA – Proses Pemilihan Wakil Bupati Lampung Utara yang seperti berjalan di tempat terus menuai sorotan sejumlah pihak. Setelah sebelumnya mantan Ketua KNPI Lampura yang terlebih dulu menyoroti persoalan ini, kini sorotan itu datang dari M. Bagus Prakasa, putra sulung Wakil Bupati Terpilih Lampung Utara tahun 2014 – 2019 (almarhum Paryadi).

“Persoalan ini menuntut komitmen yang lebih serius dari pak bupati dan partai politik pengusung. Jika terus begini, sampai kapan juga masih akan mandek,” tegas M. Bagus Prakasa, Senin (27/12/2021).

Menurutnya, komitmen yang lebih serius itu dapat diwujudkan dengan peran aktif Bupati Budi Utomo secara langsung atau tidak langsung untuk mendorong proses Pilwabup. Tujuannya, agar proses itu dapat terus berjalan sebagaimana mestinya. Peran aktif seorang bupati memang sudah seharusnya dilakukan oleh bupati selaku pembina partai politik.

“Selaku pembina partai politik, beliau (Budi Utomo) itu orang tua dari partai politik yang ada. Jadi, sudah seharusnya beliau‎ berperan aktif untuk mendorong proses ini segera berjalan,” ucap dia.

Ia mengatakan, peran aktif bupati sangat diperlukan untuk mengatasi semua kendala yang terjadi selama proses Pilwabup. Jangan biarkan partai politik pengusung saling cakar dalam proses ini. Hanya bupatilah yang mampu meredam segala potensi konflik yang dapat terjadi semasa proses tersebut berjalan.

‎”Mohon dibedakan peran aktif itu dengan intervensi. Karena keterlibatan beliau memang sudah seharusnya ada dalam proses ini,” ujarnya.

Di lain pihak, masih kata dia, partai politik juga harus lebih menunjukan komitmen kuatnya. Tanpa komitmen kuat, seberapa kuat pun dorongan yang dilakukan oleh bupati tak akan bermuara pada terlaksananya hajat tersebut. Komitmen kuat itu dapat diwujudkan dengan menyiapkan bakal calon – calonnya masing – masing agar dapat dikenalkan ke publik. Dengan demikian, publik dapat memberikan penilaian terhadap bakal calon pendamping dari pemimpin mereka di masa mendatang.

“Apa yang dialami oleh Lampung Utara pernah dialami oleh Kabupaten Mesuji yang merupakan cucunya sendiri. Jadi, kalau Mesuji saja bisa, kenapa Lampung Utara enggak bisa?” kata dia. (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *