Way Kanan – Seorang siswa kelas XI diduga menjadi korban kekerasan oleh tiga rekan sekolahnya, kejadian itu menyebabkan korban meninggal dunia dengan dua luka tusuk usai dibawa ke rumah sakit swasta karena kehabisan darah.
Terduga pelaku yang masih mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan yakni R, G dan MS tega menganiaya korban H (16) dengan senjata tajam hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari selasa, 24 Mei 2022 sekira pukul 13.00 WIB dan masih dalam lingkungan sekolah, diduga pihak sekolah lalai dalam mengawasi anak didiknya.
Diketahui korban meninggal dunia pada hari itu juga setelah dilakukan perawatan di Rumah Sakit Haji Kamino (RSHK) Baradatu, Way Kanan sekira pukul 15.00 WIB akibat kehabisan darah dari dua luka tusuk di bagian paha.
Menurut keterangan salah seorang murid yang enggan menyebutkan namanya, dirinya hanya mendengar teriakan dari luar sekolah yang kemudian melihat korban dibawa dalam keadaan berdarah.
“Kalau kejadian sebenarnya yang pasti kami kurang tau, sebab kami sudah keluar jalan kaki mau menunggu mobil jemputan, kami memang dengar ada salah satu murid yang teriak-teriak yang berinisial G, pas kami baru sampai depan gang mau menunggu mobil jemputan Heri sudah dibawa orang dengan keadaan berdarah semua,” ucapnya.
Kejadian ini jelas menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban, meski sedang dalam berduka keluarga korban mencoba untuk menerima kenyataan, dan menyerahkan kasus ini pada pihak berwajib. Namun keluarga korban juga meminta kepada pihak terkait untuk menindak tegas sekolah tempat korban menimba ilmu, karena peristiwa ini terjadi masih dilingkungan sekolah.
“Walaupun belum bisa menerima sepenuhnya, setidaknya kami sedikit merasa lega karena diduga pelaku sudah diamankan, dan harapan keluarga korban khususnya kepada aparat penegak hukum (APH) dan Undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini harus di hukum dengan setimpal dengan apa yang diperbuat kedua pelaku,” ujar Rahmad.
Terkait peristiwa tersebut awak media mencoba menghubungi Kepala Sekolah SMAN 1 Gunung Labuhan Dwi Wahyuni Via pesan singkat WhatsApp namun tidak ada jawaban, dan melalui sambungan telepon juga tidak ada jawaban.
Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna melalui Kasat Reskrim AKP Andre Try Putra, menerangkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, tanggal 24 Mei 2022 sekitar pukul 13:15 WIB, saat korban berjalan ke tempat parkir Sekolah di Gunung Labuhan hendak mengambil sepeda motor untuk pulang ke rumahnya, saat itu pelaku mendatangi korban sambil mengeluarkan sebilah sajam jenis pisau dan langsung menusukan pisau tersebut ke arah paha korban, kemudian pelaku melarikan diri dari Tempat Kejadian.
Lebih lanjut, AKP Andre mengatakan korban mengalami luka robek pada paha dan mengenai pembuluh darah dan langsung di bawa ke Puskesmas Gunung Labuhan untuk mendapatkan pertolongan pertama, selanjutnya korban di rujuk ke rumah sakit kamino Baradatu namun nyawa korban tidak terselamatkan dan meninggal dunia di RS. Kamino Baradatu.
“Korban sempat dibawa ke Puskesmas Gunung labuhan dan kemudian di rujuk ke RS Hi, Kamino, akan tetapi Tuhan berkehendak lain, H(16) yang menjadi korban Anirat meninggal dunia di RS Hi Kamino karena diduga terlalu banyak mengeluarkan darah akibat tusukan yang tepat dipembuluh darah, dan atas kejadian itu keluarga Korban melapor ke PoLres Way Kanan,” ujar AKP Andre Try Putra.
“Berdasarkan laporan tersebut kami langsung melakukan langkah-langkah hukum, dan ahirnya 2 pelaku atas nama R dan G diketahui berada di Kampung Way tuba Gunung Labuhan, dan atas bantuan keluarga berhasil diamankan pada pukul 18.00 WIB kemarin dan baru pada pukul 20.45 WIB malam harinya tersangka MS diserahkan oleh pihak keluarganya ke Polsek Gunung Labuhan, dan sekarang ke III R, G dan MS sudah diamankan di Polsek Gunung Labuhan bersama barang bukti, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambah AKP Andre. (Doni)