Polres Lampura Didesak Tangkap Pelaku Penculikan Anak

IMG-20220906-WA0029

Lampung Utara – Makin maraknya kasus  percobaan penculikan anak, Polres Lampung Utara didesak untuk segera menangkap para pelaku percobaan penculikan anak di wilayahnya. Desakan itu datang dari Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Lampung Utara.

“Karena sudah menebar teror di masyarakat, kami minta pihak kepolisian untuk segera menangkap ‎mereka‎,” pinta Ketua PGK Lampung Utara, Exsadi, Selasa (6/9/2022).

Dikatakannya, langkah itu harus segera dilakukan agar keresahan masyarakat dapat hilang. Jika hal itu tidak dilakukan dikhawatirkan kecurigaan masyarakat terhadap pendatang atau orang tidak dikenal kian meningkat. Akibatnya, potensi gesekan antarmereka bisa saja tak terelakan.

“Potensi gesekan inilah yang harus dicegah sedini mungkin oleh pihak kepolisian,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Lampung Utara, AKBP. Kurniawan ‎Ismail mengaku, telah menginstrusikan bawahannya untuk terus berkoordinasi dengan masyarakat dan aparat pemerintahan desa di wilayahnya masing – masing. ‎Pemantauan terhadap aktivitas yang mencurigakan harus segera dilakukan.

“Kami juga imbau pada warga untuk lebih waspada, dan segera laporkan jika ada yang mencurigakan di sekelilingnya,” imbau dia.

Sebelumnya, dua kakak – adik nyaris menjadi korban percobaan penculikan di Desa Sukamaju, Abungsemuli, Lampung Utara, Minggu (4/9/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.‎ Dua pekan sebelumnya juga terjadi kejadian serupa di Desa Pagar, Blambanganpagar dan Desa Sidorahayu, Abungsemuli dan Desa Sidorahayu dengan korban MRS (11) terjadi pada 23 Agustus.‎

Lampung Utara Dinas Lingkungan Hidup Lampung Utara memangkas dan memotong pepohonan peneduh jalan yang berpotensi membahayakan. Tujuannya agar tidak membahayakan keselamatan para pengguna jalan.

“Karena hujan dibarengi angin kencang sering terjadi, kami khawatir pepohonan itu akan mengancam keselamatan para pengguna jalan,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lampung Utara, Tomy Suciadi, Selasa (6/9/2022).

‎Menurut Tomy, hujan lebat yang disertai angin kencang sangat berpotensi mematahkan atau bahkan merobohkan pohon – pohon peneduh jalan. Hal ini tak boleh dibiarkan karena sewaktu – waktu bisa saja terjadi.

“Sebelum itu terjadi, kami harus mengantisipasinya terlebih dulu,” ujarnya.

Sejatinya, kata dia lagi, yang mereka lakukan ini termasuk kegiatan rutin. Namun, intensitasnya semakin mereka tingkatkan karena cuaca saat ini terlihat tidak cukup bersahabat. Dengan kebijakan ini dharapkan pepohonan yang berpotensi membahayakan ‎tidak ada lagi.

“Untuk pepohonan yang sudah mati, kami tebang dan akan segera diganti dengan pepohonan baru,” jelas dia.

Ia mengatakan, fokus utama kegiatan mereka ituadalah pepohonan yang masuk dalam kawasan ruang terbuka hijau. Kebanyakan kawasan ini berada di wilayah perkotaan. ‎Pepohonan yang dianggap membahayakan akan segera dipangkat atau ditebang.

“Jika ada aduan warga mengenai pepohonan yang berpotensi membahayakan, tim akan segera turun ke lokasi,” katanya.

Sebelumnya, ‎dua kakak – adik nyaris menjadi korban percobaan penculikan di Desa Sukamaju, Abung Semuli, Lampung Utara, Minggu (4/9/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Dua pekan sebelumnya juga terjadi peristiwa yang sama. (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.