Politik itu penuh warna, saling menghargai sesama itu yang utama. Politik itu dinamis, tidak kaku namun elastis. Di era sekarang, banyak yang berkecimpung di politik, ironinya tidak mengerti apa.itu politik. Dengan bermodalkan uang, mampu menjadi politisi. Tapi sayangnya, belum mampu menghadapi pahitnya kenyataan.
Seorang politisi, mampu meredam emosi meskipun sering di zholimi. Tidak.mudah patah semangat, meski perjalanan penuh dengan berbagai cobaan. Dan selalu siap dengan resiko, menghadapi hasil yang di dapat.
Saya melihat, ada salah satu politisi seperti ini di Kabupaten Lampung Utara, M. Yusrizal, ST. Dimana belasan tahun menjadi kader partai, ketua partai, dua kali mengantarkan partai menjadi pemenang pemilu di Lampung Utara, namun dia terhempas, tidak diberdayakan, di zholimi, tapi mampu tegap berdiri di tengah badai.
Ini nampak jelas terpancar dari raut wajahnya, saat hadir menjadi nara sumber di acara Bincang Asik (BISIK) Suwardi, SH, MH, Dekan Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO) yang juga Pemimpin Redaksi Warna TV beberpa waktu lalu.
Mantan seorang Ketua Partai berlambang mercy ini telah dua periode mengantarkan DPC Demokrat Lampung Utara menjadi pemenang pemilu, tetap santai dan tersenyum sumringah manakala di tanya tentang baju kaos yang di kenakannya berwarna biru bertuliskan Gerindra.
“Haha, secara tersirat ini sudah menandakan bahwa saya sudah menjadi bagian dari keluarga besar partai Gerindra,” Kata Yusrizal.
Selain ini, ada pernyataan Yusrizal yang mungkin dapat menjadi pedoman hidup, dimana Suwardi menanyakan ketertarikannya pada Gerindra.
“Silahkan saja saya tidak di berdayakan Demokrat, atau ekstrimnya saya di hempaskan partai pada saat itu. Tapi saya tidak boleh berhenti untuk berkarya untuk Lampung Utara, inilah yang selalu terpatri dalam diri saya,” jawabnya.
Namun sebelum menentukan langkah, sebagai seorang loyalis Ridho Ficardo, mantan Ketua DPD Demokrat Provinsi Lampung, tentunya meminta Saran, restu dan dukungan dari seorang Ridho Ficardo, untuk menjadi modal kedua kaki dan hatinya untuk berlabuh.
“Jujur saja, saya loyalis Ridho Ficardo. Tentunya pilihan ini, atas dukungan beliau. Dan bagimanapun juga, saran dan dukungan beliau itu yang utama untuk saya terus berkarya di Lampung Utara ,” ungkapnya pada Suwardi.
Di sini saya melihat, apa yang di sampaikan Yusrizal.ini sangat luar biasa, meskipun merasa di zholimi tetap santai dan tersenyum dalam perbincangan tersebut. Mudah-mudahan, ini akan menjadi referensi elit politik lainnya untuk tegar dan berjiwa besar manakala ada Tsunami dalam tubuh organisasi. (*)