MEDAN – Hari Pers Nasional, merupakan hari bersejarah bagi seluruh wartawan Indonesia. Untuk itulah, suatu kerugian bagi peserta yang menghadiri HPN tidak serius mengikutinya dari awal sampai akhir. Sebab, di acara tersebut Banyak hal yang di dapat. Khususnya, strategi bertahan menghadapi migrasi media cetak menjadi media digital yang akhir-akhir ini begitu berkembang pesat.
Bertajuk ‘Konvensi Nasional Media Massa’ Ketua Umum PWI, Atal S. Depari, dalam acara Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT PWI ke-77, yang di ikuti seluruh perwakilan PWI, organisaai peeusahaan Pers se-Indoneisa, di Hotel Grand Marcurw, Kora Medan (8/2/2023), memberikan arahan serta masukan bagi perusahaan media cetak agar dapat terus bertahan di tengah berkembangnya media digital.
Untuk itulah, Ketua Umum PWI Pusat, Atal Sembiring Depari mengharapkan agar peserta terus mengikuti rangkaian kegiatan acara HPN. Sehingga, dapat memetik ilmu tentang perkembangan zaman modern ini.
Demikian juga yang di sampaikan oleh Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu. Bahwa saat ini jumlah perusahaan media atau penerbit sudah jauh berkurang. Dari data yang ada di Dewan pers sebelumnya berjumlah 500 an penerbit, saat ini menjadi 300 an perusahaan yang masih bertahan.
“Hampir separuh dari jumlah penerbit yang hilang, ini tidak lain disebabkan migrasi media cetak menjadi media digital (online),” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan konvensi nasional media massa itu akan membawa pertumbuhan di segala bidang.
“Konvensi nasional media massa di momen HPN Tahun 2023 ini, mudah-mudahan kedepan konvensi ini akan semakin membaik bagi dunia usaha dan informasi,” katanya.
Dengan di gelarnya HPN di Kota Medan, lanjut Esy. Akan memberikan dampak bagi pihak usaha kecil menengah (UMKM) di daerahnya. Seperti, Hotel-hotel, pelaku usaha, mendapat bagian poaitif dari acara HPN. Dengan bannyaknya Hotel yang terisi, dan hasil usaha yang laris terjual, ini meninjukan pertumbuhan ekonomi membaik seiring acara HPN ini.
“HPN ini berdampak baik bagi pelaku usaha di Kota Medan, saya cek ratusan Hotel sudah terisi penuh, begitu juga haail UMKM laris terjual,” terang Edy.
Dia juga berpesan, kebebsan pers harus di utamakan. Agar, kemajuan dunia dapat terlihat.
” Biarkan semua orang melihat saya, dengan begitu saya akan semakin dewasa. Biarkan pers bebas mengungkapkan fakta, agar kita tau kekurangan kita,” ujar Edy, yqng di sambut tepuk tangan oleh semua peserta HPN.
Keutamaan HPN ini juga dirasakan oleh salah seorang peserta, Evicko Guantar. Menurutnya, Kegiatan HPN 2023 sangat penting diikuti, dimana banyak ilmu tentang pers dan peluang pers diitahun menantang.
“Dengan kemajuan tekhnologi dan perkembangan digital mendatang menjadi tantangan bagi media atau pers,” ujar Vicko.
Untuk itu lanjutnya, sebagai jurnalis tentunya harus terus mengikuti perkembangan zaman karena kedepannya ilmu tekhnologi semakin maju dan akan mendatangkan peluang bagi jurnalis maupun media dan tentunya diimbangi dengan kemampuan, kecepatan, serta adaptasi.
“Jangan pernah berhenti untuk terus mencari tahu dan belajar serta jangan pernah puas atas yang kita bisa,” ujarnya. (*)