Lampung Utara – Akhirnya video asusila yang sempat viral mulai terungkap, diduga pelaku merupakan pasangan suami istri (pasutri) warga Kecamatan Bukit Kemuning yang dibuat dalam sebuah runah kontrakan dan hasilnya diunggah disebuah aplikasi berbayar melalui akses internet, Selasa (14/3/2023)
Dari hasil dari chek and recheck lapangan oleh tim media ini yang juga didampingi oleh Babinsa setempat dan para warga, diketahui pasutri berinisial NS dan SP, yang manghuni kontrakan milik anak salah satu warga berinisial SM dan dibenarkan oleh Kepala Dusun setempat.
Dijelaskan juga oleh salah satu warga yang enggan disebut namanya, mereka mengetahui video tersebut dari sebuah aplikasi berbayar yang dapat diakses melalui internet.
“Kita dapat info dari aplikasi itu, kalau kita mau lihat videonya harus bayar dulu top-up ada yang lima puluh ribu, nanti kita dapat koin, nah koin itu yang kita gunain untuk nonton video itu,” jelasnya.
Mengetahui telah beredarnya video yang tidak sononoh tersebut, petugas pengamanan setempat menugaskan Kadus untuk mendatangi kediaman yang bersangkutan, untuk menanyakan lebih lanjut perbuatan yang kemungkinan dapat meresahkan warga.
Menurut Kadus, sejak mendapatkan info tersebut ia telah mencoba untuk mendatangi kontrakan NS dan SP, tapi ternyata tidak membuahkan hasil, nihil, dikarenakan pasutri tersebut sudah meninggalkan kontrakan.
“Sudah berapa kali saya datangi kontraklannya tapi enggak ada orangnya, kalau saya lewat saya mampir juga masih enggak ada orangnya, dan motornya juga enggak pernah kelihatan lagi diparkir di depan kontrakan, tapi memang sebenarnya mereka bukan warga asli dusun sini,” ujarnya.
Ketika ditelusuri lagi, hal mengejutkan kembali ditemukan. Dimana para tetangga yang dimintai keterangan terkait adanya pembuatan bahkan penyebaran video tersebut, mereka menanggapi bahwa tidak ingin tahu menahu, dengan alasan tidak ingin mencampuri urusan orang lain.
“Iya memang dia tinggal dikontrakan ini, kita tau dia tinggal disini, tapi kita enggak tau perbuatan mereka, walaupun kita tau juga kita enggak mau tau, karena enggak mau ikut campur urusan mereka,” ucap salah satu tetangga. (“)