LAMBAR – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menggelar Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kabupaten tahun 2023 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Daerah (RKPD) tahun 2024. (16/3/2023)
Musrenbang tersebut berlangsung di Gedung Lamban Pancasila, Komplek Perkantoran Pemda Lampung Barat, Kelurahan Way Mengaku dan dibuka langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Lampung, Ir. Mulyadi Irsan, MT., serta Penjabat Bupati (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novian, S.Kom., Unsur Forkopimda Lampung Barat, Sekda Lampung Barat Drs. Adi Utama, Assisten, Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah Lampung Barat, para Camat dan para organisasi wanita.
Selaku kepala daerah, Pj. Bupati Lampung Barat Drs. Nukman mengatakan tujuan Musrenbang tingkat kabupaten itu ialah untuk merumuskan, mensinergikan, dan mensinkronkan program dan kegiatan untuk RKPD Lampung Barat tahun 2024 yang harus semakin ditingkatkan kualitasnya.
Dengan tema pembangunan Lampung Barat tahun 2024 yaitu “transformasi ekonomi dan nilai tambah produk unggulan menuju masyarakat yang sejahtera”, Nukman berharap hal itu mampu diformulasikan menjadi prioritas pembangunan yang sejalan dengan RPD Lampung Barat, RKPD Provinsi, dan RKP Pemerintah Pusat.
Nukman juga menuturkan, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ditunjukkan dari angka indeks pembangunan manusia (IPM) Lampung Barat tahun 2022 sebesar 68,39 poin atau naik sebesar 0,49 poin dari tahun sebelumnya, dan menempati peringkat ke-8 dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
“Meskipun meningkat, angka IPM Lampung Barat masuk dalam katagori sedang,” ungkapnya.
Perlu diketahui, lanjut Nukman, indikator perekonomian merupakan tolak ukur keberhasilan daerah dalam mengelola sumberdaya unggulan wilayahnya secara berkualitas dan potret dari kesejahteraan masyarakat atas imbal balik dari sumberdaya yang dikelolanya.
Pertumbuhan ekonomi Lampung Barat tahun 2022 tumbuh sebesar 4,10 persen, di mana pertumbuhan ekonomi Lampung Barat masih di bawah pertumbuhan ekonomi aprovinsi Lampung, yaitu sebesar 4,28 persen.
Sementara pendapatan perkapita Lampung Barat pada tahun 2022 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, menjadi sebesar 27,30 juta rupiah, di mana tahun 2021 sebesar 24,71 juta rupiah.
Peningkatan pendapatan perkapita seiring juga dengan meningkatnya pengeluaran perkapita, yaitu pada tahun 2022 menjadi sebesar 1018 juta rupiah meningkat dari tahun 2021 sebesar 9,96 juta rupiah lebih.
Nukman pun menyatakan, walaupun Kabupaten Lampung Barat kaya potensi sumberdaya alam, akan tapi wilayahnya rawan akan resiko bencana, baik bencana gempa bumi dan longsor, maupun bencana sebagai akibat perubahan iklim.
Sehingga, kondisi itulah yang terkadang menjadikan Lampung Barat dianggap daerah yang tidak kondusif untuk pembangunan ekonomi dan investasi.
Namun melalui Musrenbang tersebut, Nukman berharap hal itu dapat mampu menjawab tantangan di tahun 2024 melalui tiga poin rumusan rencana pemerintah daerah Lampung Barat.”kata Nukman. (Sugeng)