“Bupati Harus Mundur”

Img 20230702 084806

“Bupati Harus Mundur”

Oleh : Rolly Johan
Sabtu, 22 Juli 2023

Pasca kejadian Kejaksaan Negeri Kotabumi menggeledah Kantor Inspektorat Lampung Utara pada Jum’at 21 Juli 2023 pukul 10.30 WIB kemarin, banyak telephone yang masuk ke saya guna menanyakan mengapa sampai terjadi penggeledahan. Sebab menurut mereka seperti adegan lawak yang membuat terbahak-bahak. Betapa tidak kata mereka, lembaga pemeriksa kena periksa, ibarat jeruk makan jeruk. Tapi itulah fakta, inspektorat diobok-obok kejaksaan.

Selain itu, banyak juga yang memberi apresiasi kinerja APH yang tidak tebang pilih dalam menangani sebuah kasus korupsi. Dan wajar saja, jika pihak Kejaksaan melakukan penyitaan dokumen serta alat bukti lainnya guna pengembangan kasus dikantor Inspektorat Lampung Utara kemarin.

“Dengan kejadian kemarin, kita sebagai masyarakat Lampung Utara memberi apresiasi kepada kejaksaan yang telah melakukan tugasnya tanpa tedeng aling-aling. Kita berharap kasus ini diusut sampai tuntas, sampai aktor utamanya ditangkap,” ujarnya.

Ada juga penelphone terbahak-bahak sembari bertanya, ‘Kok bisa ya rol, tukang periksa diperiksa..?.Rasanya lucu juga, ibarat jeruk makan jeruk. Tapi mau gimana lagi, itu memang sudah menjadi tugasnya APH,” kata penelpon sembari terbahak-bahak.

Dari sekian banyak penelpon, banyak juga yang menyayangkan kejadian yang menimpa kabupaten lampung utara. Sebab pasca peralihan pimpinan (Bupati) dari Agung Ilmu Mangkunegara kepada Budi Utomo, tidak membuat lampung utara lebih baik bahkan dapat di katakan lebih parah dan memburuk dari pemerintahan sebelumnya.

“Sayang benar kota kita, sejak dipimpin Budi Utomo, lampung Utara semakin memburuk.
Korupsi maling teriak maling, Pejabat sudah tidak nyaman bekerja, APH sudah menggeledah sana sini, dan ini baru terjadi dijaman bupati sekarang,” ucapnya.

Penyesalan penelpon ini sangat rasional, mengingat persoalan yang menimpa kabupaten lampung utara semua tergantung dengan kepala daerahnya perduli atau tidak. Tapi dari kejadian kemarin, bisa disimpulkan bahwa bupati Budi Utomo tidak mampu bekerja dengan baik dan terkesan pembiaran demi mengamankan jabatannya.

“Apa yang menimpa Inspektorat kemarin, ini merupakan hasil sebuah prodak kebijakan kepala daerah guna mengamankan jabatannya. Tapi sadar tidak..?, kebijakan ini akan mengorbankan bawahan yang hanya menjalankan perintah atasannya.
Kita berharap Kejaksaan mengusut semua yang diduga telibat termasuk Inspekturnya jika terlibat, karena bawahan tidak akan melakukan sesuatu yang beresiko tanpa ada perintah atasan,” ujar penelpon.

Dan jika mau jujur, dugaan korupsi Rp1,2 M di Kantor Inspektorat Lampung Utara memang buntut dari sebuah kebijakan Pimpinan Daerah guna mengamankan diri dari berbagai tekanan saat itu, sehingga dikeluarkanlah kebijakan ini sekaligus menjadi dasar penyelesaian sebuah masalah. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut dapat meredam hiruk pikuk, hingar bingar yang terjadi di Lampung Utara.

“Saya juga melihat bupati telah gagal menjalankan tugasnya, lampung utara bukan tambah nyaman tapi tambah rawan. Bupati terkesan mementingkan diri sendiri tanpa melihat kondisi sekeliling, terbukti tidak pernah masuk kantor. Jika bupati itu punya pi’il dan malu, dia pasti mundur dari jabatannya. Dan memang seharusnya budi utomo harus mundur, karena telah gagal menjadi bupati,” lanjut penelpon.

Memang tidak bisa dipungkiri apa yang di sampaikan penelpon ini benar adanya, hampir lima tahun budi utomo menjabat bupati, jarang sekali terlihat masuk kantor dan berbaur dengan masyarakat. Bupati lebih terlihat sibuk diluar daerah guna menghadiri acara ini dan itu, sementara undangan dari organisasi kepemudaan, masyarakat lampung utara tidak pernah di hadirinya.

Jadi saya sangat sependapat dengan penelphone yang meminta Budi Utomo mundur dari jabatannya.Sebab dalam pantauan saya, Budi Utomo sebagai bupati telah gagal dan dapat di buktikan sendiri apa yang telah di perbuatnya. Jangankan membangun lampung utara, membangunkan dirinya sendiri saja tidak bisa. Ntah ini sebagian dari imunya atau bukan, tapi ini nyata jika dirinya selalu berlindung dengan ‘vertigo’ setiap ada  masalah. Tapi kenyataannya, bupati sehat-sehat saja dan tidur nyenyak dirumah jabatan Bupati (rumah dinas). Jadi jika bupati mempunyai jiwa malu dan berpi’il serta jumawa, lebih baik mundur saja daripada lampung utara semakin tidak memiliki wibawa dan hilang marwah. (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *