“Dikenal Angkuh Dan Sombong..?”
Oleh : Rolly Johan
Jum’at, 15 September 2023
Seminggu saja tidak ada berita heboh, sudah pasti itu bukan daerah tempat tinggal saya yakni kota tua Lampung utara. Sebab selain kota termiskin, daerah saya ini terkenal hingar bingar dari semua biang masalah. Ntah apa faktor penyebabnya, apakah mental, ekonomi, atau apa saya kurang faham.
Namun setelah lama saya amati, hingar bingar yang terjadi di Lampung Utara akhirnya sedikit terjawab. ini tidak lain disebabkan ketidakstabilan mental dan perekonomian yang membuat suasana yang tadinya sejuk menjadi pengab. Disadari atau tidak, ini fakta, yang membuat mental rusak seketika.
Hal ini tidak hanya dialami oleh masyarakat biasa, para pejabatpun dapat terkontaminasi dengan keadaan ini. Jadi tidak heran jika mendengar atau membaca berita online banyak oknum pejabat lampung utara menjadi sorotan media karena kelakuan dan ucapannya tidak mencerminkan orang kuliahan.
Terlepas benar atau tidaknya berita tersebut, masyarakat sudah dapat menilai dan menemukan jawabannya dengan cara melihat prilaku keseharian sipejabat dalam beraktivitas baik dilingkungan kantornya sendiri ataupun ditengah-tengah masyarakat umum.
Sebagai contoh berita yang sedang viral dalam dua hari terakhir, ada oknum pejabat eselon dua Lampung Utara tertangkap kamera sedang berduaan dengan siswi SMA didalam mobil dinasnya ditempat sepi atau tepatnya dibelakang gedung Olahraga Stadion sukung Kotabumi. Ini juga masyarakat dapat menemukan jawaban dari kebenaran berita tersebut, meskipun sipejabat berdalih pada wartawan yang ada ditempat kejadian bahwa siswi SMA tersebut adalah ponakannya sendiri, dan langsung tancap gas pergi meninggalkan siswi SMA dan wartawan.
Jujur saja dari dulu saya tidak pernah tertarik dengan berita seperti ini, sebab masalah ini urusan pribadi seseorang. Namun yang membuat saya tertarik adalah banyak yang mengatakan pejabat angkuh dan sombong sejak dirinya diangkat mejadi pimpinan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lampung Utara. Dan ini tidak hanya berlaku dilingkup organisasinya saja, melaikan juga berlaku juga terhadap awak media dan masyarakat.
“Kami senang dengar dia (Pejabat) jadi viral, terlepas benar atau tidaknya berita itu. Biar dia tau rasa, jadi pimpinan kok sombong dan angkuh. Malas kami punya pimpinan kayak gitu, angkuhnya luar biasa,” kata salah satu staf pejabat tersebut yang enggan namanya ditulis.
Tidak hanya itu, setelah ditelusuri kedalam ternyata hampir 80% stafnya tidak menyukai prilaku sipejabat ini.
“Viralkan saja terus, biar bupati dan wakil tau prilakunya. Dan kami juga kepingin dia gak menjabat lagi disini, kami ngampun punya bos angkuh, sombong dan gayanya selangit,” ungkap staf yang lain.
Sayangnya, sejak kejadian sipejabat menghilang dan sulit dihubungi, semua nomor HP dna WA tidak dapat terhubung karena telah diblokirnya.
Meski demikian, terlepas benar atau tidak apa yang disampaikan baik dari media maupun dari beberapa staf pejabat tersebut, ini dapat dijadikan referensi bupati untuk segera cross chek kebenerannya sehingga dapat mengambil langkah terbaik. Sebab dengan keharmonisan pimpinan dan bawahan tidak akan menyebabkan keretakan dan gesekan, yang pada akhirnya merusak tatanan pemerintahan. (*)