“Krisis Kepemimpinan”
Oleh : Rolly Johan, SH
Jum’at, 20 Oktober 2023
Kondisi Lampung Utara kian hari kian memprihatinkan, perekonomian menjadi lumpuh total. Digadang sebagai juru selamat, Budi Utomo yang menggantikan Agung Ilmu Mangkunegara sebagai bupati, tidak mampu merubah daerah menjadi lebih baik bahkan cenderung lebih parah dari kepeminpinan sebelumnya. Angka kemisikinan terus merangkak naik, infrstruktur baik diperkotaan maupun dipedesaan hancur lebur.
Selain itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat ini ibarat ‘Ayam Kehilangan Induk’ tak mampu berbuat banyak, disebabkan arah dan kebijakan tidak sesuai dengan pagu anggaran tahunan setiap OPD sebesar Rp500 Juta/tahunnya. Jika kita mau jujur, Lampung Utara saat ini dapat dikatakan “Kolep” dan susah bangkit meskipun kedepan ada kepala daerah yang baru (Bupati).
Kebenaran hal ini terungkap, ketika saya berbincang dengan salah satu tokoh masyarakat, Ansyori Sabak. Menurutnya kondisi Lampung Utara saat ini semakin memprihatinkan, dan sangat sulit pulih dalam waktu satu dekade. Selain itu juga kata Ansyori, krisis kepemimpinan juga menjadi faktor penyebabnya. Pasalnya, Bupati Budi Utomo dianggapnya telah gagal total membenahi daerah.
“Jujur saja Bupati Budi Utomo sudah gagal total benahi daerah, kondisi sekarang semakin parah. Perekonomian kita mati total, petani menjerit, pedagang sepi, Infrastruktur rusak parah,” ungkapnya, Jum’at (20/10/2023).
Dia juga mengatakan, kondisi daerah sedikit membaik manakala sosok terbaik dan peduli daerah terpilih pada pilkada 2024 mendatang.
“Memang siapapun bupatinya kedepan, ini sangat berat tugasnya. Tapi kalau calon terpilih nanti punya komitmen membangun daerah, insya Allah berangsur membaik meskipun prosesnya tidak sebentar,” Kata Ansyori.
Ketika saya singgung siapa saja nama-nama putera daerah yang potensial, berpeluang dan komitmen untuk dikutkan sertakan dalam bakal calon Bupati. Ansyori banyak menyebut nama-nama diantaranya, Ardian Saputra, H. Aprozi Alam, Imam Suhada.
“Ardian itu ponakan saya, dia punya juga punya peluang asal.jangan salah pilih wakil. Kalau salah pilih wakil, saya juga gak bisa ngomong, lihat saja hasilnya nanti,” ujarnya.
Sementara untuk Imam Suhada dan Aprozi Alam, menurutnya dua sisi yang berbeda. Sebab jika dibandingkan keduanya, Ansabak melihat peluang Imam Suhada lebih besar dari pada Aprozi. Hanya saja lanjutnya, orientasi Imam lebih condong ke Legislatif. Sebab peluangnya sebagai incumbent Anggota DPRD Provinsi Lampung lebih jelas, daripada menjadi bacalonbup Lampung Utara.
“Kalau bicara peluang, Imam lebih berpeluang daripada Aprozi. Tapi saya yakin, Imam memilih Legislatif, apalagi posisinya sekarang kan Incumbent. Peluangnya lebih terbuka lebar, dan menjanjikan,” katanya buka-bukaan.
“Kalau Aprozi, peluang Legislatifnya malah kecil, sebab ada dua incumbent yang ada di DPR-RI. Saya melihatnya, Aprozi lebih condong ke Pilkada nantinya,”lanjutnya.
Dikesempatan itu dia berharap, agar Pejabat Bupati kedepan dapat sedikit membenahi kondisi daerah meskipun waktunya hanya satu tahun.
“Siapapun PJ Bupati nanti, kita berharap dapat sedikit membawa perubahan. Agar perekonomian daerah berjalan, sehingga dapat dirasakan masyarakat,” harapnya. (*)