KOTABUMI – Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pospera Lampung Utara mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Kotabumi, guna mempertanyakan sekaligus mendorong dan mendukung Kepala Kejaksaan setempat untuk terus melanjutkan dugaan kasus korupsi yang terjadi dikantor Inspektorat Lampung Utara.
Kajari Lampung Utara, Farid, langsung menerima jajaran pengurus Pospera dan berdiskusi yang dihadiri juga oleh aparat kepolisian dari Polres setempat, Kamis (11/1/2024).
Dari hasil pertemuan tersebut, Ketua Pospera, Juaini Adami, meminta kepada Kajari untuk serius menangani perkara dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi dikantor Inspektorat. Pasalnya, dari penggeledahan pada pertengahan tahun 2023 sampai sekarang kasus ini seperti dipetieskan.
“Kasus ini sudah lama, kok sampai sekarang belum ada kesimpulan. Sementara Kajari sudah buat statemen, ada kado akhir tahun. Makanya, kami datang kesiini untuk mendengar jawaban Kajari terkait kasus inspektorat. Jangan sampai, kasus ini dipetieskan. Dan kami pospera, siap kawal.kasus ini,” kata Juaini
Selain itu, dirinya menanyakan kemungkinan ada kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi dikantor Inspektorat kepada Kajari. Menurut Juaini sesuai yang disampaikan Kajari kepadanya, kasus ini berpotensi adanya kerugian negara.
“Dari jawaban Kajari tadi, kasus ini berpotensi ada kerugian negara. Makanya, hari ini Kejari masih memeriksa beberapa saksi dari UBL,” ujarnya.
Meskipun demikian, Juaini berjanji akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Sebab, dirinya ingin Lampung Utara terbebas dari Korupsi.
“Akan kita kawal terus kasus ini, apalagi sudah viral. Jika ini ada indikasi tidak baik, maka kami siap melaporkannya ke Kejaksaan Tinggi dan Kejagung,” ingatnya.
Sayangnya, Kepala.Kejaksaan Negeri, Farid, enggan dimintai keterangan oleh wartawan. Farid lebih memilih diam.. Kondisi ini berbalik 90 derajat, dimana sebelumnya Kajari Farid begitu menggebu-gebu mengatakan akan serius dan tidak akan mepetieskan kasus Insoektorat baik pada wartawan, LSM bahkan mahasiswa. Namun, saat ini Kajari menghindar dan lebih memilih diam saat diwawancarai. (Ed)