“Hati-hati Memilih Pemimpin”

Fb Img 1698889817857

“Hati-hati Memilih Pemimpin”

Oleh : Rolly Johan
Rabu, 04 September 2024

“Kalau pemimpin itu lahir dari Rakyat, tanpa tim suksespun akan dipilih oleh rakyat. Karena menjadi pemimpin itu dengan Trah dan jiwa, bukan dengan harta dan ambisi…!!”.

Kalimat ini saya dapat dari media sosial, dan kalimat imi juga menjadi referensi saya berfikir sekaligus mengaitkannya dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) saat ini yang sedang berlangsung tahapannya.

Kita akan mulai dari pemilihan Gubernur, dimana kita ketahui ada dua calon yang akan bertarung yakni Rahmat Mirzani Djausal dan Arinal Djunaidi. Andai saja keduanya tidak memakai tim sukses, maka para pengamat bisa memprediksi siapa yang keluar menjadi pemenangnya. Realistis, jika nama Arinal Djunaidi lebih populer dari RMD. Begitupun dengan elektabilitasnya, Arinal sudah pasti unggul karena kapasitasnya Mantan Gubernur yang baru saja berakhir masa jabatannya dan kembali mengikuti kontestasi politik (Pilgub).

Begitupun dengan Pilkada Lampung Utara, yang sudah diketahui bersama bahwa ada dua kontestan yang siap mengikuti kontestasi politik (Pilbup) yakni, Ardian Saputra dan Hamartoni Ahadis. Disini kita dapat memprediksi siapa.yang akan menjadi pemenang, jika keduanya tidak memakai tim sukses. Ardian Saputra lebih besar peluanganya menjadi pemenang dibandingkan Hamartoni, meskipun kedua sudah populer di Lampung Utara. Mengapa.? Karena Kapasitas mantan Wakil Bupati itulah, yang menjadi indikator kemenanganya Ardian Saputra.

Namun ini akan berbeda, jika Calon pemimpin dikaitkan dengan Harta dan Ambisi Seperti Pilgub Lampung. Kita ketahui, bahwa dalam satu dekade ini dikuasai oleh siapa..? Saya tak perlu ulas siapa dibelakang para dua gubernur sebelumnya, para pengamat lebih paham.

Jika bandar besar masih bermain pada pilgub ini, maka peluang yang didukungnya lebih besar untuk menjadi pemenang atau pemimpin. Tapi ingat, resiko kemenangan ini.juga akan menjadi tanggung jawab rakyat. Mau tak mau turut menanggung dosa, karena memilih pemimpin karena sesuatu. Jadi jangan salahkan pemimpin, jika tidak dapat berbuat dan mensejaterakan rayat. Karena hak rakyat sudah dibeli, dan tanggung jawab pemimpin kedepan jatuh pada bandar besarnya.

Begitupun dengan nasib Lampung Utara, jika ada sekelompok orang ambisius dibelakngnya..? Tidak menutup kemungkinan, bupati kedepan akan tunduk dan patuh pada cukong-cukongnya. Inilah kenapa saya membeberkan, betapa beratnya beban yang harus dipikul seorang pemimpin kedepan.jika keberhasilannya disokong bandar atau cukong besar.

Perlu diingat juga, bahwa harta dan ambisi tidak akan menjadi jaminan untuk seseorang terpilih menjadi pemimpin. Persoalannya adalah, pemilihan pemimpin apapun saat ini, harus didasari bukti kinerja kontestan terhadap kemajuan daerah. Sehingga ini akan menjadi modal.kontestan, untuk menarik perhatian sekaligus dukungan pemilih yang saat ini sudah terkenal.cerdas, tidak terpikat dengan.janji manis ataupun money politik.

Disamping itu juga, Trah (Keturunan) dan jiwa menjadi salah satu faktor pendukung bagi seseorang untuk menjadi pemipin. Saya ingat ada istilah jawa ‘Darah Biru’, untuk menjadi seorang pemimpin. Nah, kita flashback dari calon pemimpin diatas, baik Gubernur Lampung maupun Bupati Lampung Utara. Mana yang mempunyai Trah dan jiwa untuk menjadi pemimpiin kedepan..? Arinal Djunaidi diakui atau tidak sudah terbukti, begitu juga dengan Ardian Saputra meskipun sempat gagal pada pilkada Pingsewu, namun karena ada Trah nya menjadi pemimpin maka akan tercapai dimanapun berada (Wakil Bupati Lampung Utara).

Dari semua ini dapat kita fahami, jika memilih pemimpin itu bukan dengan harta dan ambisinya. Banyak kejadian yang dapat kita ambil hikmah sekaligus menjadikannya contoh, seperti Gubernur satu dekade dibawah bayang-bayang cukong besar. Sehingga setelah menjadi oemipin, tak mampu melayani dan mensejahterakan rakyat, pembangunan tidak ada, dikritik tidak bisa, karena hanya patuh pada cukongnya.

Nah, jadikanlah ini referensi bagi kita semua untuk memilih pemimpin. Jangan tergiur dengan harta atau mewahnya panggung para calon pemimpin, tapi lihatlah kinerja bakal calon pemimpin untuk daerah.

Sebagai pemilih cerdas dan beriman, janganlah kita gadaikan pilihan kita untuk orang-orang yang ambisius terkhusus untuk calon Gubernur mapun Bupati Lampung Utara kedepan. Masa depan daerah ada ditangan kita sebagai pemilih, jangan tergiur dan mewahnya para calon pemimpin. Sebab, salah memilih pemimpin maka dosanya akan ditanggung oleh rakyat sendiri. (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *