“Selamatkan Lampung Utara..!!”

Fb Img 1698889817857

“Selamatkan Lampung Utara”

Oleh : Rolly Johan
Sabtu, 20 September 2024

“Orang buta, tidak akan mau kehilangan tongkat kedua kalinya”. Pepatah ini mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati, waspada jangan sampai terjerumus dan masuk jurang atau lubang yang sama. Sebagai masayarakat yang cerdas, tentunya kita masih ingat dan rasakan saat ini, betapa hancurnya kabupaten lampung Utara dalam kurun satu dekade (10 tahun). Sebuah daerah yang terkenal mempunyai wilayah luas dan penghasil hasil bumi, harus rela menjadi sebuah daerah termiskin di Provinsi Lampung.

Mirisnya lagi, sampai saat ini Kabupaten tertua di Lampung masih menanggung hutang ratusan milyar kepada bank Jabar, yang sudah tentu akan menghambat jalannya roda pemerintahan. Kata “Setali tiga uang” mungkin dapat ditujukan kepada Budi Utomo yang menggantikan Bupati sebelumnya yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu Agung Ilmu Mangkunegara (AIM), tak mampu bangkit dari keterpurukan akibat beban peninggalan masalah dari AIM begitu Kompleks.

Terlepas dari masalab OTT KPK, kepemimpinan AIM terhitung satu dekade meskipun dalam perjalanannya digantikan Budi Utomo (Wakil Bupati) terlalu banyak yang dikelabui seperti, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang begitu pantastis mencapai 2 Triliyun. Tapi sayangnya, APBD tersebut ibarat mimpi disiang hari. Dimana angka Triliyunan hanya sebuah angka, yang tidak bisa menjadi nyata dan dapat dikatakan pembohongan publik.

Dari APBD itulah, terjadi defisit besar-besaran. Hutang semakin menumpuk, demi memenuhi nafsu pemimpin yang kala itu akan maju kembali pada pilkada 2018. Tidak bisa dipungkiri juga, meskipun ini bagian dari strategi politik, banyak jalan yang sudah diperbaiki. Dari strategi ini jugalah yang berimbas pada hasil kerja rekanan yang tidak dibayar, disebabkan anggaran atau kas daerah kosong (Nol). Dengan berbagai upaya yang dilakukan rekanan (Demo), pemkab Lampura tak bergeming meskipun Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKA) Lampung Utara, Dr. Desyadi, SH. MH., menjadi korban fisik akibat dari masalah ini.

Asumsi pemkab Lampung Utara kala itu tidak sesuai ekspektasi, berharap anggaran dari berbagai sumber, ternyata hanya sebuah mimpi. Tidak ada satupun sumber dana, bahkan dari Dana Bagi Hasilpun tersendat. Akibatnya, keuangan Pemkab Lampura mengalami difisit besar-besaran. Dan akhirnya terjadi demo akbar, yang berimbas pada OTT KPK terhadap Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara (AIM).

Peralihan pemimpin, dari AIM kepada Budi Utomo, juga tak mampu berbuat sedikitpun. Sebab beban yang harus diselesaikan terlalu banyak, akibat dari “Besar Pasak daripada Tiang”. hutang semakin menggunung, dan pembangunan terhenti kala itu akibat menyelesaikan hutang khususnya rekanan, yang juga berimbas pada kepala Inspektorat Lampung Utara, Erwin, harus mendekap diruang tahanan beberapa pekan.

Desakan pembangunan infrastruktur terus diterima Bupati Budi Utomo, hingga berinisiatif mengajukan pinjaman bank Jabar Rp120 M, yang sampai saat belum lunas meski Budi Utomo telah habis masa jabatannya. Hutang ini dapat dikatakan hutang Estafet, PJ bupati Lampung utara yang tidak tahu apa-apa, harus terlibat dalam penyelesaikan hutang tersebut.

Sebagai orang pribumi, saya sangat menyayangkan Lampung Utara semakin terpuruk. Untuk itulah, kedapan saya berharap masyarakat lebih pintar untuk mencari seorang pemimpin. Jangan terpedaya dengan celotehnya, karena semakin banyak bicara maka semakin banyak kebohongan didalamnya. Ingatlah, kita sudah mengalami masa sulit yang sampai hari ini kita rasakan. Jangan sampai kedepan kita masuk kedalam lubang yang sama, sebab orang buta saja tidak mau kehilangan tongkatnya untuk kedua kalinya.

Sadarlah masyarakat Lampung Utara, sebab saya pernah mendengar kata-kata ini “Salah Memilih Pemimpin, maka Akan hancur Selamanya”. Sayangnya pencetus atau pencipta syair ini ibarat “Senjata Makan Tuan”, dimana tertimpa pada dirinya sendiri sebagai pemimpin yang mengahancurkan daerahnya sendiri.

Untuk itulah, marilah kita bersama-sama menyelamatkan kabupaten Lampung Utara. Jangan sampai kehancuran,.keterpurukkan daerah kembali terulang. Saat ini, memilih pemimpin adalah tugas kita semua. Tapi tolong diingat, jangan sampai kita mengikuti orang yang salah. Apalagi yang mengajak, mengarahkan, adalah pelaku kejahatan yang belum bertaubat. Sebab, taubatnya seorang untuk menjadi baik dan diterima Allah SWT, salah satunya selalu istiqomah dan ucapan prilakunya selalu mengajak kebaikan dijalan Allah. Tidak memfitnah, dan selalu istighfar dalam gerakan langkah maupun ucapannya. (*)

Please Post Your Comments & Reviews

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *