Mirza Jenius..??
Oleh: Rolly Johan, SH
Selasa, 22 Oktober 2024
Pagi ini saya mendapat telepon dari teman lama kebetulan satu profesi, selain menanyakan kabar, teman ini juga menanyakan suhu politik di Lampung Utara menjelang pilkada 2024.
Sayapun menjawab kondisimya baik-baik saja, sebab memang itu kenyataannya.
Dari beragam pertanyaan seputar pilkada, ada yang agak panjang membahasnya yakni calon kepala daerah, baik Gubernur maupun Bupati Lampung Utara. Teman menanyakan bagaimana sikap Rahmat Mirzani Djausal (RMD) ketika kampanye di Lampung Utara. Sebab menurut teman, ini sedikit menjadi dilema bagi RMD jika berpihak kepada salah satu calon. Dimana kedua calon Bupati Lampung Utara memiliki hubungan yang tak terpisahkan, seperti Ardian Saputra, SH., dan Hamartoni.
Diketahui bahwa Ardian Saputra, SH., Calon Bupati Nomor 02, meskipun tidak dusung partai Gerindra, keduanya merupakan saudara atau kakak beradik melalui upacara adat Lampung (Muaghei). Dan sampai saat ini, hubungan keduanya intens (baik-baik saja).
Lalu Hamartoni, calon bupati nomo 01 ini diusung oleh partai Gerindra alias partainya sendiri. Artinya hubungan keduanya disebabkan partai, bukan dari hubungan persaudaraan.
Dengan alasan itulah teman saya ingin mengatahui, bagaimana RMD menyikapi dilema in. Jujur saja, sebenarnya saya juga bingung mau jawab apa. Sebab, saya tudak mengenal.RMD. tapi kalau orang tuanya, faham dan sering jumpa dibandar Lampung.
Namun dengan keterbatasan, saya menjawab spontan dan tegas jika RMD itu ‘Jenius’. Teman semakin penasaran dengan kata’Jenius’, maksudnya jenius gimana.? Ini kan sudah tinggal 30 hari lagi Pilkada dilaksanakan, RMD mihak kepaslon berapa..?
Ada setengah menit saya terdiam mendengar pertanyaan teman, akhirnya saya menjawab dengan keterbatasan bahwa Jeniusnya RMD adalah dapat merangkul keduanya tanpa disadari pendukung keduanya, terutama pendukung dari Hamartoni.
Mendengar jawaban saya, teman terkejut ‘Kok bisa begitu..?’. Dengan berbagai alibi, alasan, pikiran, saya menjelaskan bahwa langkah RMD untuk mengayomi kedua calon Bupati Lampung Utara adalah langkah yang tepat. Dimana RMD secara emosional, tidak ingin mengecewakan saudaranya Ardian. Lalu RMD juga tidak ingin lari dan harus tegak lurus dari jalur partai.
Ektremnya, jika terlihat ada keberpihakan juga akan mempengaruhi suaranya sebagai calon Gubernur Lampung, ditanah kelahirannya Lampung Utara. Tentunya, pendukung salah satu pihak akan merasa tersakiti.
Dan ini telah nampak jelas, saat RMD menghadiri pertemuan keluarga yang diprakarsai oleh tokoh adat Kotabumi, Akuan Abung, Senin, 21 Oktober 2024 (Kemarin). Dua calon muda baik Gubernur maupun Bupati Lampung Utara, Yai Mirza dan Yai Ardian dipertemukan, dipersatukan dan diumumkan dihadapan Pendukung Ardian Saputra oleh Akuan Abung, jika keduanya merupakan saudara yang tidak bisa dipisahkan.
Atas kejadian ini saja, membuat pendukung Hamartoni seperti kehilangan gairah, bahkan pada hari itu juga muncul berbagai bentuk tulisan di media sosial dengan judul “Air susu dibalas air tuba”. Hal inilah yang dihindari RMD, jangan sampai kedua pendukung kecewa dan akan merugikannya. Sehingga, dengan waktu yang sama RMD pun menghadiri acara gerindra di Bukit Kemuning. Jelas saya kepada teman..
Ada anggapan RMD bermain aman, “Maybe Yes, Maybe No”. sebab, langkah yang sudah dilakukan RMD sejauh ini merupakan langkah terbaik demi menjaga kondusifitas, konsistensi, pendukung dalam menjaga dan mencari suara dalam pilkada.
Sampai disini teman saya mengerti, dan mengakui jika RMD jenius dalam menjaga hubungan kedua calon bupati lampung utara. Sehingga, sampai akhirnya suara RMD tidak terpecah ditanah kelahirannya sendiri.
Sabagai referensi para pendukung, khususnya pemula dalam berpolitik praktis untuk lebih tenang dan cukup amati, sehingga tidak melakukan hal yang merugikan calonnya sendiri. Tak perlu melakukan playing victim, sebab itu akan merusak mental sendiri (victim Mentality). (*)