Lampung Utara – Setelah lebih dari 1,5 bulan menarik simpati rakyat. Kini, Pilkada Lampung Utara tinggal hitungan pekan. Ya, tepat pada tanggal 27 November nanti, siapa yang akan menjadi pemenang dalam Pilkada akan diketahui.
Pilihannya hanya satu. Pasangan Ardian-Sofyan (PAS) yang menang, atau pasangan Hamartoni-Romli (Harli) yang menang. Kedua peserta Pilkada ini merupakan putra-putra terbaik yang dimiliki oleh Lampung Utara. Walau mungkin tidak dapat dikatakan sempurna. Sebab, tidak ada manusia yang sempurna di dunia.
Siapa yang akan menjadi pemenang, tentu masih menjadi misteri. Tidak ada yang tahu. Meski begitu, seperti musim-musim Pilkada sebelumnya, prediksi siapa yang berpotensi akan memenangkan Pilkada mulai bermunculan.
Yang teranyar, datang dari Survei Departemen Riset Penelitian dan Pengembangan Radar Lampung Media Grup (Litbang RLMG) yang digelar pada 21-27 Oktober 2024. Hasilnya, pasangan Ardian-Sofyan unggul dari Hamartoni Ahadis-Romli yang menjadi pesaingnya dengan 47,60 persen. Adapun Hamartoni-Romli, tingkat elektabiltasnya berada di angka 40,20 persen. Dengan demikian, selisih di antara keduanya 7,4 persen.
Bagi kubu Ardian-Sofyan, kabar ini tentu memanglah yang diharapkan. Perjuangan mereka selama ini tidak sia-sia. Lelah yang dirasa selama ini seakan terbayar walau masih bersifat semu.
Meski baru sebatas prediksi, namun bolehlah kubu Ardian-Sofyan sedikit berbahagia. Sebab, jika dikonversi ke suara, selisih 7,4 persen itu kira-kira sebesar 34 ribu suara dari 470.052 total Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Selisih yang cukup besar untuk dikejar. Butuh menguasai satu kecamatan yang memiliki suara gemuk secara penuh untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Misalnya, Kecamatan Bukitkemuning atau Abung Selatan yang DPT-nya di atas 30-an ribu. Yang lebih bagus, bisa kuasai Kecamatan Kotabumi atau Kotabumi Selatan. Sebab, DPT kedua kecamatan tersebut berkisar antara 40-an ribu-50-an ribu.
Dengan hitungan-hitungan tersebut, besar peluang Ardian-Sofyan untuk menjadi pemimpin Lampung Utara periode 2025-2030. Lampung Utara akan memiliki bupati muda yang penuh enerjik. Energi yang sangat diperlukan untuk membenahi Lampung Utara. Pengalaman dan kematangan Sofyan akan semakin menyempurnakan kelebihan Ardian tersebut.
Kendati demikian, Ardian-Sofyan tak boleh terlalu jemawa. Meski disebut berada di atas angin, mereka perlu memperhitungkan swing voters atau pemilih yang belum memiliki pilihan. Merujuk Litbang RLMG, swing voters tersebut mencapai 12,20 persen atau 57-an ribu suara jika dikonversikan ke suara.
Naif rasanya jika potensi swing voters ini akan dibiarkan begitu saja oleh Hamartoni-Romli. Meski mungkin tidak setuju dengan hasil di atas, kabar mengenai keunggulan pesaingnya tentu akan masuk ke telinga mereka. Atau, bisa jadi mereka telah memiliki hasil survei sendiri. Hasilnya, bisa jadi sama atau sebaliknya. Mereka yang unggul dari Ardian-Sofyan.
Intinya, baik Ardian-Sofyan dan Hamartoni-Romli tidak boleh terlena dengan hasil prediksi jelang Pilkada. Masih ada waktu sekitar dua pekan lebih untuk mengokohkan posisi jelang hari akhir. Keunggulan dan kekalahan sementara harus dijadikan semangat tambahan. Ardian-Sofyan tak boleh terlena. Pun demikian, Hamartoni-Romli. Manfaatkan waktu tersisa agar perjuangan tidak sia-sia.
Siapa pun yang nantinya akan menjadi pemenang, haruslah dapat merangkul lawan dan pendukungnya. Begitu juga dengan yang kalah. Legowolah. Pesta telah usai. Saatnya rekatkan apa yang selama ini terserak. Utamakan kepentingan rakyat dan daerah. Bukankah tujuan awal dari ikut pesta Pilkada untuk kepentingan rakyat dan daerah?Kalau tidak begitu, memang pantaslah rakyat tak memilihnya sebagai pemimpin.(*)